Sudah Nyaman di Tokopedia, Kini Dipaksa Pindah: Keluh Kesah Seller Kecil Hadapi Migrasi ke TikTok Shop
Ilustrasi TikTok Shop.(SHUTTERSTOCK/MUHAMMAD ALIMAKI)
11:32
12 Juni 2025

Sudah Nyaman di Tokopedia, Kini Dipaksa Pindah: Keluh Kesah Seller Kecil Hadapi Migrasi ke TikTok Shop

- Achmad Sholichin, pemilik By Una Magelang, merasa keberatan harus bermigrasi ke seller center hasil integrasi pusat penjualan milik Tokopedia dan TikTok Shop.

Sejak lima tahun membangun toko di lokapasar, pria yang kerap disapa Ocin lebih nyaman berdagang di Tokopedia lantaran fitur yang mereka hadirkan terasa simpel dan fitur search mereka terasa lebih pas.

Bahkan menurutnya, platform e-commerce ini memungkinkan para seller bisa meningkatkan penjualan ke pasar yang lebih luas.

Di lain sisi, ia justru belum akrab dengan fitur yang ditawarkan seller center milik TikTok Shop dan Tokopedia. Jika harus dipelajari lagi bakal memakan waktu yang cukup lama, perkara penyesuaian ini membuat pendapatan Ocin berpotensi anjlok.

“Karena memang beda gitu, karena memang dari dulu udah seneng. Karena Tokopedia itu kenapa alasan pertama belum gabung ke Tiktok Shop (seller center),” ujar Ocin kepada Kompas.com, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, kedua pusat penjualan kedua platform berbeda dan tidak dapat diintegrasikan oleh ByteDance Ltd, pemilik baru Tokopedia setelah mengakuisisi Tokopedia dari GOTO.

Tokopedia, lanjut ia, sudah membentuk pasarnya sendiri. Hal itu memberi peluang bagi Ocin dan para seller lainnya lebih mudah menjajaki produk mereka

“Tokopedia itu udah punya pelanggan, udah ada, pelanggannya itu ibaratnya pelanggan kelas atas lah. Tokopedia itu,” paparnya.

Hingga kini lelaki asal Magelang, Jawa Tengah, masih berjualan di Tokopedia dan belum berniat pindah ke pusat penjualan baru. Sekalipun begitu, ia tetap membuka diri bila harus dipaksa melakukan migrasi.

“Kalau memang keputusan di pusat memang harus mengharuskan, ya kita mau gak mau harus adaptasi lah,” bebernya.

Untuk diketahui, pedagang Tokopedia ramai-ramai memprotes integrasi seller center milik Tokopedia dan TikTok Shop. Kritik tersebut mencuat di tengah ByteDance Ltd meminta penjual bermigrasi ke pusat penjualan baru paling lambat 9 Juni 2025.

Permintaan itu menuai banyak kritik di kolom ulasan aplikasi Tokopedia & TikTok Shop Seller, termasuk komentar negatif yang memenuhi akun Instagram resmi Tokopedia_tiktokshop.

Pantauan Kompas.com di aplikasi Tokopedia dan TikTok Shop, Kamis (5/6/2025), para pedagang mengakui kesulitan untuk pindah dan menyesuaikan diri di pusat penjualan baru, lantaran sistem yang tersedia sangat rumit.

“Parahhh!! toped blunder besar, sistemnya jadi ribet banget. Kurir ngga bisa ditentukan sendiri oleh penjual malah yg nentuin platform,” ujar salah satu pedagang.

“Cuma reguler aja yg bisa ditentuin sama penjual. sedangkan barang yg dijual belum tentu bisa dikirim pakai kurir tersebut. request pick up pakai someday juga ngga bisa. systemnya super lemot padahal cuma buat balas chat aja,” lanjutnya.

Ulasan senada juga ditulis oleh seller lainnya, menurutnya platform baru yang disediakan ByteDance kurang baik.

“Berubah jadi jelek, berantakan, berserakan, gak enak dilihat. Aplikasi makin berat dan suka ngelag padahal hp gue gak kentang. Pokoknya jelek, enaknya yang lama,” tutur penjual.

Tag:  #sudah #nyaman #tokopedia #kini #dipaksa #pindah #keluh #kesah #seller #kecil #hadapi #migrasi #tiktok #shop

KOMENTAR