



IHSG Menguat Beruntun, Pasar Saham Menanti Aliran Dana Institusional Domestik
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatannya dengan ditutup naik signifikan sebesar 92,30 poin atau 1,43 persen ke level 6.538,27 pada perdagangan Selasa (22/4/2025). Ini merupakan penguatan dua hari berturut-turut yang mencerminkan mulai pulihnya kepercayaan investor terhadap prospek pasar domestik.
Analis saham sekaligus Founder dari Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan, katalis utama datang dari ekspektasi derasnya aliran dana institusional dalam negeri, terutama dari lembaga sovereign wealth fund Danantara Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Yang menjadi motor penggerak baru di tengah tekanan eksternal berupa pelemahan nilai tukar rupiah," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (23/4/2025).
Ia menmbahkan, Danantara berpotensi menerima dividen jumbo senilai Rp 59,11 triliun dari bank-bank BUMN pada akhir April. Sebagian besar dana ini diperkirakan akan diinvestasikan ke pasar saham domestik sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset jangka panjang.
Sinyal ini disambut positif oleh pelaku pasar, terutama karena didukung pula oleh rencana strategis BPJS Ketenagakerjaan untuk menggandakan porsi alokasi saham dalam portofolionya dari 10 persen menjadi 20 persen dalam tiga tahun ke depan.
Proyeksi arus dana sekitar Rp 25 triliun per tahun dari BPJS-TK ke pasar saham menjadi faktor penting dalam menopang likuiditas serta mengurangi ketergantungan pada investor asing.
Tak hanya itu, Hendra bilang, sinyal keberpihakan terhadap pasar juga datang dari regulator. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) misalnyamemperpanjang kebijakan pelonggaran buyback saham tanpa melalui RUPS hingga September 2025, dengan batas maksimal 20 persen dari modal disetor.
Kebijakan ini dinilai meningkatkan daya tarik saham-saham emiten domestik sekaligus menjaga kestabilan harga di tengah volatilitas global.
Di sisi teknikal, IHSG berhasil menembus resistance trendline di 6.500 dan saat ini mengincar level MA50 di 6.556 sebagai resistance terdekat.
Ketika level ini mampu dilewati, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan ke zona 6.640 hingga 6.707. Sementara itu, support terdekat berada di MA20 di 6.395.
"Penguatan IHSG turut ditopang oleh aksi beli investor asing sebesar Rp 176 miliar, terutama pada saham-saham unggulan seperti BBCA, ANTM, dan BMRI," imbuh dia,
Sebagai catatan, saham BREN dan AMMN memimpin penguatan dengan kenaikan 7,14 persen dan 6,77 persen, seiring sentimen positif terhadap energi dan komoditas global.
Saham-saham perbankan seperti BBCA dan BMRI juga menguat signifikan di tengah ekspektasi aliran dana jumbo dari institusi domestik. Di sisi lain, tekanan masih terasa pada saham-saham defensif seperti TLKM, JPFA, dan INDF yang mengalami koreksi.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG kali ini tidak semata-mata didorong oleh faktor teknikal jangka pendek, tetapi lebih kepada optimisme pasar terhadap peningkatan partisipasi institusi domestik yang membawa potensi re-rating valuasi saham Indonesia.
Ketika realisasi dana Danantara dan BPJS TK benar-benar mengalir ke bursa, maka pada semester II-2025 dapat menjadi momen strategis untuk akumulasi saham-saham dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi.
"Di tengah optimisme tersebut, sejumlah saham yang menarik dicermati untuk perdagangan esok hari antara lain INDY dengan target Rp 1.485, MBMA target Rp 350, UNVR target Rp 1.500, dan PWON target Rp 384, yang masing-masing mencerminkan potensi yang menarik," tutup dia.
Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.
Tag: #ihsg #menguat #beruntun #pasar #saham #menanti #aliran #dana #institusional #domestik