



755 Ribuan Koperasi Tani Disiapkan Kolaborasi dengan Kopdes Merah Putih
- Pemerintah terus menyiapkan pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Koperasi-koperasi yang sudah ada, diharapkan bisa berkolaborasi dengan Kopdes Merah Putih. Termasuk Koperasi Tani yang jumlahnya sekarang mencapai 755 ribuan unit.
Permintaan supaya Koperasi Tani berkolaborasi dengan Kopdes Merah Putih disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Kolaborasi itu sebagai bagian dari strategi nasional membangun ekonomi desa dan memperluas akses petani pada usaha pertanian. Sudaryono mengatakan saat ini terdapat 755.542 kelompok tani atau 30.000 gabungan kelompok tani seluruh Indonesia.
Dari kelembagaan petani tersebut telah terbentuk badan hukum koperasi sebanyak 5.063 unit. Dia mengemukakan bahwa kolaborasi bersama Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi kekuatan besar untuk pengelolaan usaha tani di desa.
"Kepala Desa sebagai penanggung jawab bersama warga dan pengurus kelompok tani dapat merancang model koperasi dalam forum musyawarah desa khusus," katanya Sabtu (19/4).
Sudaryono juga mengungkapkan peran strategis koperasi dalam mendukung aktivitas pertanian dan memperkuat perekonomian desa. Diantaranya koperasi dapat berperan sebagai distributor sarana produksi pertanian, seperti benih, pupuk bersubsidi, dan obat-obatan.
Kemudian koperasi dapat berperan sebagai pengecer bahan pangan pokok. Lalu koperasi sebagai penyedia modal usaha, akses pasar dan usaha pengolahan hasil pertanian.
"Koperasi dapat menjadi perpanjangan tangan Bulog untuk membeli dari petani sesuai dengan harga HPP yang diputuskan pemerintah yaitu Rp 6.500 per kilogram," terang Sudaryono.
Sementara itu, sejumlah daerah terus menyampaikan dukungan terhadap program Kopdes Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Diantara pemda yang menyatakan mendukung dan siap jadi pelopor Kopdes Merah Putih adalah Kabupaten Sambas. Komitmen itu disampaikan langsung oleh Bupati Sambas Satono.
"Kabupaten Sambas siap menjadi pelopor pembentukan Kopdes Merah Putih, khususnya di wilayah perbatasan dan terluar Indonesia," ujarnya Satono usai bertemu Wamenkop Ferry di Jakarta.
Satono meyakini Kopdes Merah Putih bisa menjadi penggerak perekonomian masyarakat di perbatasan dan wilayah-wilayah terluar Indonesia seperti Kabupaten Sambas. "Di Sambas, sebagian besar masyarakatnya petani dan nelayan. Dengan dukungan Kopdes Merah Putih mereka memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Bupati dua periode kelahiran Tebas, Sambas, 24 April 1980 itu.
Wamenkop Ferry J. Juliantono mengapresiasi komitmen Sambas tersebut. Dia mengatakan, Sambas memiliki posisi strategis, karena berada di wilayah perbatasan dan terluar Indonesia.
"Kemenkop siap mendukung Kabupaten Sambas dalam semangatnya menyambut program prioritas Presiden Prabowo khususnya pendirian Kopdes Merah Putih," ujar Ferry dalam keterangannya Sabtu (19/4).
Dia mengatakan, Kopdes Merah Putih adalah bagian dari cita-cita dan misi utama Pemerintahan Prabowo Subianto. Serta tertuang dalam Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Ferry ada dua dari delapan cita-cita di Astacita yang menjadi landasan pendirian Kopdes Merah Putih. Pertama, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Kedua adalah membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
"Kopdes Merah Putih ini menjadi program prioritas Pemerintahan Prabowo untuk industrialisasi, pemerataan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Untuk itu dia menyambut baik semangat Bupati Sambas Satono yang siap menyukseskan program Kopdes Merah Putih ini. Kemenkop juga siap mendukung proses pendirian Kopdes Merah Putih di Sambas.
Tag: #ribuan #koperasi #tani #disiapkan #kolaborasi #dengan #kopdes #merah #putih