



BRI Catat Penyaluran KUR Tembus Rp 184,98 Triliun Per 2024
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia sepanjang 2024.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menuturkan, jumlah ini menjadikan BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia.
"Adapun sumber dana KUR sepenuhnya berasal dari dana bank, sementara sebagian bunga yang dibayarkan oleh debitor mendapat subsidi dari pemerintah," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (16/2/2025).
Dengan skema ini, ia menyebut, pelaku UMKM dapat memperoleh pembiayaan yang lebih terjangkau untuk mengembangkan usaha serta meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Di samping menyalurkan pembiayaan, BRI juga terus mengembangkan berbagai program pemberdayaan UMKM secara berkelanjutan.
Salah satunya adalah Desa BRILian, yang telah membina lebih dari 4.327 desa dengan berbagai potensi unggulan, seperti desa wisata, pertanian, kerajinan, dan sektor lainnya.
Sementara itu, program Klasterku Hidupku, yang berfokus pada pemberdayaan berbasis kesamaan usaha dalam kelompok atau klaster, terus diperluas dengan mendukung lebih dari 38.574 klaster usaha.
Catur menuturkan, keberpihakan BRI dalam mendukung UMKM tercermin dari porsi penyaluran kredit yang didominasi oleh segmen UMKM, mencapai 81,97 persen dari total kredit atau senilai Rp 1.110,37 triliun dari keseluruhan penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.354,64 triliun di akhir tahun 2024.
Pertumbuhan kredit tersebut tetap sejalan dengan strategi manajemen risiko.
Ini terlihat dari perbaikan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang membaik dari semula 2,95 persen pada 2023 menjadi 2,78 persen pada 2024.