Efisiensi Anggaran Pemerintah Ancam Industri Perhotelan, PHRI Ungkap Berpotensi PHK Karyawan hingga Rugi Rp 24,807 Triliun
Ketua Umum PHRI, Haryadi Sukamdani. (Nurul F/JawaPos.com)
19:27
13 Februari 2025

Efisiensi Anggaran Pemerintah Ancam Industri Perhotelan, PHRI Ungkap Berpotensi PHK Karyawan hingga Rugi Rp 24,807 Triliun

  - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) buka suara soal efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Salah satunya karena turut memangkas biaya seremonial termasuk akomodasi meeting dan pertemuan di hotel.   Ketua Umum PHRI, Haryadi Sukamdani mengatakan industri perhotelan akan mengalami penurunan okupansi hingga pengurangan tenaga kerja imbas diterapkannya efisiensi anggaran oleh pemerintah.   "Yang sekarang terjadi adalah pangsa pasar pemerintah adalah 40 persen. Jadi kalau si 40 persen hilang ini, ya otomatis akan berdampak pada okupansi hotel," kata Haryadi saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (13/2).  

  "Secara total okupansi nasional itu 2024 mencapai 54 persen, pemerintah totalnya 40 persen sendiri. Jadi bisa bayangin, kalau 40 persen ini hilang pasti pengaruhnya akan besar," sambungnya.   Lebih lanjut dia juga membeberkan, dari efisiensi anggaran pemerintah berpotensi industri perhotelan se-Indonesia akan kehilangan pendapatan alias rugi mencapai Rp 24,807 triliun.   Jumlah tersebut berasal dari potensi kehilangan pendapatan dari akomodasi kamar sebesar Rp 16,538 triliun dan meeting sekitar Rp 8,269 triliun.   "Jadi gini, pemotongan anggaran ini kan cukup signifikan ya. Jadi untuk akomodasi aja, kamar aja, potensinya itu adalah Rp 16,538 triliun, untuk meeting itu kira-kira Rp 8,269 triliun, jadi totalnya itu adalah Rp 24,807 triliun," bebernya.   Selain itu, Haryadi juga mengungkapkan tak hanya dari pemerintah pusat, industri perhotelan di daerah pun siap-siap makin terpuruk. Pasalnya, banyak daerah yang juga melakukan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).   Padahal, ujar Haryadi, pangsa pasar pemrintah daerah mencapai 70 persen. "Daerah itu bahkan bisa mencapai sampai 70 persen pangsa pasar pemerintah. Jadi itu dampaknya pasti akan sangat terasa ya," ungkapnya.   Sementara itu, terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri perhotelan, Haryadi pun tak menampik hal tersebut akan terjadi usai efisiensi anggaran dilakukan pemerintah.   Adapun kini, ia menyebut PHRI masih belum menerima laporan dari anggotanya terkait PHK karyawan hotel. Kendati demikian, ia menyebut penyesuaian jumlah karyawan dimungkinkan terjadi menyesuaikan kondisi pasar.   "Sekarang belum (ada PHK), tapi kalau ini nanti berlanjutan ya, otomatis hotel akan menyesuaikan dengan kapasitas yang ada. Misalnya dia punya 200 kamar, kan nggak mungkin dia buka semuanya 200," jelas Haryadi.   "Dengan situasi pasarnya turun kan gitu kan. Nah pasti dia akan menyesuaikan gitu. Jadi itu kalau berlanjutan sudah pasti PHK. Karena posisinya untuk bertahan kelangsungan operasi," tutupnya.    

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #efisiensi #anggaran #pemerintah #ancam #industri #perhotelan #phri #ungkap #berpotensi #karyawan #hingga #rugi #24807 #triliun

KOMENTAR