![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Dari Kelapa Sawit hingga Energi, Indonesia-Uzbekistan Jajaki Peluang Baru](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/dari-kelapa-sawit-hingga-energi-indonesia-uzbekistan-jajaki-peluang-baru-1223316.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Dari Kelapa Sawit hingga Energi, Indonesia-Uzbekistan Jajaki Peluang Baru
– Indonesia dan Uzbekistan menandatangani nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) untuk memperkuat kerja sama perdagangan, Selasa (12/2/2025).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov menandatangani MoU tersebut di sela-sela acara Indonesia-Uzbekistan Business Forum di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti turut menyaksikan penandatanganan itu dan menyampaikan opening remarks.
“Melalui forum-forum seperti ini, menghadirkan berarti pemain-pemain bisnis dari kedua pihak, baik Uzbekistan dan Indonesia, ini menjadi fondasi untuk kerja sama semakin kita tingkatkan,” kata Dyah Roro usai acara.
Forum tersebut menggali potensi kerja sama di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, hingga layanan kesehatan.
“Jadi MoU ini diharapkan bisa semakin meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antara kedua negara,” tutur Dyah Roro.
Dyah Roro menambahkan, kedua negara bisa saling memahami kebutuhan pasar masing-masing.
“Jadi bagaimana kita juga mengetahui kebutuhan-kebutuhan market di Uzbekistan,” kata Dyah Roro.
“Uzbekistan juga mengetahui potensi market di Indonesia itu seperti apa dan business matching diadakan agar bisa saling melengkapi,” tutur dia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, kelapa sawit masih menjadi komoditas ekspor unggulan ke Uzbekistan.
“Kita juga banyak mengirim palm oil atau kelapa sawit, ditambah lagi turisme, banyak sekali potensi dengan Uzbekistan,” kata Anindya.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Uzbekistan Davron Vakhobov dalam opening remarks menyampaikan ketertarikan untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan di Indonesia.
Ia juga menilai Indonesia masih terus mengembangkan energi panas bumi.
Uzbekistan saat ini menjadi negara tujuan ekspor ke-129 dan asal impor ke-53 bagi Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), tren perdagangan kedua negara tumbuh 49,04 persen.
Pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 147,6 juta dollar AS, naik 4,67 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 141,1 juta dollar AS.
Pada periode yang sama, ekspor Indonesia ke Uzbekistan sebesar 25,8 juta dollar AS, sementara impor dari Uzbekistan mencapai 121,9 juta dollar AS.
Ekspor utama Indonesia ke Uzbekistan meliputi margarin, lemak dan minyak hewan atau nabati, mesin dan aparatus elektrik, margarin lain, serta kopi instan.
Sebaliknya, impor Indonesia dari Uzbekistan mencakup kalium klorida, pulp linter kapas, pompa bahan bakar, pengukur tinggi permukaan untuk kendaraan bermotor, serta dinatrium karbonat.
Tag: #dari #kelapa #sawit #hingga #energi #indonesia #uzbekistan #jajaki #peluang #baru