Outlook hingga Akhir Tahun 2,7 Persen dari DPB, Kemenkeu: Pelebaran Defisit APBN Masih sesuai Perkiraan Bersama Banggar DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara (kanan) dan Thomas Djiwandono (kiri) dalam Rapat pembahasan RUU APBN 2025 Paripurna ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2024). (Salman Toyibi/Jawa Pos)
17:54
24 September 2024

Outlook hingga Akhir Tahun 2,7 Persen dari DPB, Kemenkeu: Pelebaran Defisit APBN Masih sesuai Perkiraan Bersama Banggar DPR

- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap memasang outlook defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar 2,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir 2024.

"Kami perkirakan defisit akhir tahun tetap 2,7 persen dari PDB,” kata Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara saat konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2024 di Jakarta, kemarin.   Menurut Suahasil, penyerapan anggaran umumnya terjadi pada kuartal III dan IV. Sebagai contoh, realisasi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga 31 Agustus 2024 tercatat sebesar 43,1 persen dari pagu, atau Rp18,9 triliun dari Rp44 triliun. Realisasi ini akan terakselerasi pada dua kuartal terakhir tahun ini.   “Anggaran IKN belum sampai 50 persen yang direalisasikan, tapi pekerjaan fisik jalan terus. Setelah pekerjaan fisik selesai, diserahterimakan, pembayaran akan dilakukan secara penuh. Ini terjadi di kuartal IV. Jadi, di kuartal IV memang ada percepatan dari belanja, apalagi yang sifatnya fisik,” jelas Suahasil.   Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan target defisit APBN masih sama dengan yang ditetapkan bersama Badan Anggaran (Banggar) dan DPR, yakni outlook 2,7 persen dari PDB. "Ini karena penerimaan mengalami tekanan, dan belanja pertumbuhannya cukup baik," ujar Menkeu.   Dalam APBN 2024 ditetapkan target defisit sebesar 2,29 persen terhadap PDB. Namun, targetnya melebar hingga 2,7 persen. Pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp 2.802,5 triliun, sementara belanja negara diperkirakan mencapai Rp 3.412,2 triliun.   Adapun realisasi per 31 Agustus 2024, APBN mencatatkan defisit sebesar 0,68 persen terhadap PDB dengan nilai sebesar Rp 153,7 triliun.   Realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1.777 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 1.379,8 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 383,8 triliun. Penerimaan pajak mencapai Rp1.196,5 triliun, sedangkan kepabeanan dan cukai Rp 183,2 triliun.   Sementara belanja negara terealisasi sebesar Rp 1.930,7 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) tercatat sebesar Rp 1.368,5 triliun, terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 703,3 triliun dan belanja non-K/L Rp 665,2 triliun. Sedangkan transfer ke daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp 562,1 triliun. Sedangkan keseimbangan primer tercatat surplus sebesar Rp 161,8 triliun.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #outlook #hingga #akhir #tahun #persen #dari #kemenkeu #pelebaran #defisit #apbn #masih #sesuai #perkiraan #bersama #banggar

KOMENTAR