Jokowi Menjelang Lengser Resmikan Smelter di Sumbawa Barat dan Gresik
– Menjelang purnatugas, kesibukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berkurang. Kemarin atau 27 hari menjelang pensiun, Jokowi berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur (Jatim). Di dua tempat tersebut, Jokowi meresmikan smelter milik dua perusahaan yang berbeda.
Di NTB, tepatnya di Kabupaten Sumbawa Barat, Jokowi meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk. Peresmian itu menandai langkah penting dalam hilirisasi industri tembaga Indonesia. "Saya gembira pada pagi hari ini (kemarin pagi, Red), sebagai pemilik cadangan tembaga yang masuk dalam tujuh besar dunia, Indonesia telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga," ujarnya.
Smelter tembaga dengan nilai investasi Rp 21 triliun tersebut menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan katoda sebagai produk utama. Jumlah yang dihasilkan adalah 220 ribu ton katoda tembaga. Smelter tersebut juga akan menghasilkan 18 ton emas, 55 ton perak, dan 850 ribu ton asam sulfat setiap tahun.
Dari Sumbawa Barat, Jokowi langsung menuju Gresik, Jawa Timur. Dia meresmikan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan ekonomi khusus (KEK) Java Integrated Industrial dan Port Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar.
Smelter tersebut diklaim mampu mendongkrak pendapatan negara hingga Rp 80 triliun. Dalam sambutannya, Jokowi menceritakan awal mula perencanaan proyek yang berjalan alot pada 2017 lalu. Hal itu tidak terlepas dari nilai investasi yang mencapai Rp 56 triliun. ’’Sehingga perusahaan harus benar-benar mengalkulasi dan menghitung secara terperinci,’’ ungkapnya.
Upaya yang dilakukan membuahkan hasil. Terbukti dengan diselenggarakannya groundbreaking PTFI pada Oktober 2021 silam. ’’Alhamdulillah, setelah 3 tahun kurang 4 bulan, proses produksi bisa diresmikan,’’ ujarnya.
Jokowi mengapresiasi kerja keras jajaran direksi dan karyawan PTFI. Apalagi, mereka mampu menyulap lahan seluas 100 hektare sesuai target. Proyek tersebut juga diharapkan mampu mendorong percepatan hilirisasi industri pertambangan yang berdampak luas kepada masyarakat. ’’Milik Indonesia, saya pun telah menghitung revenue pendapatan negara bisa mencapai Rp 80 triliun tiap tahunnya,’’ beber pria asal Solo itu.
Smelter PTFI dirancang dengan kapasitas pemurnian 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Jumlah tersebut didapatkan langsung dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang berada di Papua. Selanjutnya, diolah di smelter yang berada di Gresik. ’’Mampu menghasilkan setidaknya 600 ribu ton katoda tembaga, kurang lebih 50 ton emas, dan 210 ton perak,’’ ungkap Presiden PT Freeport Indonesia Tony Wenas. (lyn/yog/c17/oni)
Tag: #jokowi #menjelang #lengser #resmikan #smelter #sumbawa #barat #gresik