''Anker'' Keluhkan Jadwal Baru KRL: Masih Tetap Padat Penumpang...
Ilustrasi KRL.(PT. KCI)
08:20
4 Februari 2025

''Anker'' Keluhkan Jadwal Baru KRL: Masih Tetap Padat Penumpang...

- PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyesuaian jadwal pada layanan commuterlinenya menyusul adanya Grafik Perjalanan Kereta Api atau Gapeka 2025.

Commuter Line Jabodetabek mengalami penambahan 15 perjalanan yang sebelumnya ada 1.048 perjalanan KRL Jabodetabek dan kini menjadi 1.063 perjalanan. Hal ini pun membuat jadwal commuterline berubah.

Namun, perubahan jadwal ini dikeluhkan oleh penumpang kereta atau yang sering disebut Anker.

Nia, pengguna KRL Tambun-Sudirman, mengaku dirinya mengetahui perubahan jadwal commuterline tiga hari sebelum penyesuaian diberlakukan, yaitu pada tanggal 1 Februari 2025.

Pada saat mengetahui ada perubahan jadwal, dia berharap kebijakan ini bisa mengurai kepadatan penumpang. Namun, ternyata harapan itu jauh api dari panggang alias kenyataannya lain dari yang diharapkan. 

“Hari ini berasa banget bedanya, biasanya saya sampai di Stasiun Tambun jam 06.50 WIB untuk naik kereta yang jam 07.01 WIB via Manggarai, tapi ini hanya berbeda waktu sedikit lebih lama saya sampai. Kereta itu padat banget. Kalau biasanya gerbong-gerbong kereta di pemberhentian Stasiun Tambun masih longgar, tapi ini sampai kereta jalan pukul 07.01 WIB benar-benar numpuk,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/2/2025).

Alhasil, Nia yang merupakan pekerja swasta di kawasan Sudirman lebih memilih untuk naik kereta di jadwal selanjutnya, yakni pukul 07.18 WIB.

Dia menilai, kepadatan itu terjadi lantaran jadwal kereta dari Stasiun Tambun via Stasiun Senen pukul 07.16 sudah dihapus dan digantikan dengan jadwal 07.45 WIB.

“Maka dari itu, pekerja-pekerja yang biasanya naik kereta via Senen pukul 07.16 WIB beralih ke kereta via Manggarai pukul 07.01 WIB. Jadi membeludak deh,” ungkapnya.

Nia pun berharap pemerintah bisa memperbanyak jadwal keberangkatan kereta dengan rute Stasiun Cikarang-Kampung Bandan dan berhenti di Stasiun Senen.

“Karena banyak juga penumpang yang naik kereta via Stasiun Manggarai, turunnya di Stasiun Klender. Artinya kan sebenarnya mereka bisa naik menggunakan kereta via Stasiun Senen,” katanya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Nita, wanita pengguna KRL rute Cikarang-Manggarai.  Dia mengaku kondisi kereta Senin pagi lebih padat dari biasanya.

“Biasanya saya naik jam 06.45 WIB sama jam 06.38 WIB. Yang 06.38 WIB itu jadinya lewat Pasar Senen. Akhirnya penumpang yang 06.38 WIB itu pindah ke 06.45 WIB, kan jadinya ketumpuk,” ungkapnya.

Meski demikian, Nita rela untuk berpadat-padatan di dalam kereta lantaran harus cepat sampai ke kantornya.

Sebelumnya, Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan, mulai 1 Februari 2025, perjalanan KRL Jabodetabek ditambah 15 perjalanan, dari yang sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan menjadi 1.063 perjalanan.

“Langkah ini dilakukan untuk optimalisasi layanan dan mengurangi kepadatan pengguna, terutama pada jam-jam sibuk. Di samping itu juga untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna terhadap layanan commuter line,” kata Asdo, Sabtu (1/2/2025).

Rinciannya, KRL rute Bogor saat ini melayani sebanyak 392 perjalanan, dari yang sebelumnya sebanyak 379 perjalanan.

Adapun untuk perjalanan KRL rute Cikarang menjadi 281 perjalanan dari yang sebelumnya 260 perjalanan, serta perjalanan KRL rute Rangkasbitung menjadi 204 perjalanan dari yang sebelumnya sebanyak 199 perjalanan.

Tidak hanya menambah perjalanan, optimalisasi kecepatan perjalanan KRL rute Bogor, khususnya pada lintas Nambo-Depok, juga ditambah.

Kecepatan KRL pada lintas tersebut yang sebelumnya 70 km per jam meningkat menjadi 80 km per jam. Peningkatan kecepatan ini juga berdampak pada waktu tempuh rata-rata perjalanan.

Misalnya, perjalanan dari Bogor menuju Jakarta Kota saat ini lebih cepat, dengan waktu tempuh dari 89 menit menjadi 85 menit.

Begitu pula dengan perjalanan dari Rangkasbitung ke Tanah Abang, yang waktunya berkurang dari 107 menit menjadi 98 menit.

Editor: Elsa Catriana

Tag:  #anker #keluhkan #jadwal #baru #masih #tetap #padat #penumpang

KOMENTAR