Bukan Pupuk Subsidi, Guru Besar IPB Sebut 2 Hal Ini yang Dibutuhkan Petani Indonesia
- Guru Besar IPB University Dwi Andreas Santosa menilai, petani Indonesia sebenarnya tidak membutuhkan pupuk subsidi.
Menurut dia, ada 2 hal yang paling dibutuhkan oleh petani, yakni ketersediaan pupuk dan adanya jaminan harga.
“Saya 27 tahun sejak 2012 jadi Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia tahu persis apa yang dibutuhkan petani kita. Petani sebenarnya enggak perlu pupuk subsidi yang paling penting ada 2 hal yakni pupuk tersedia dan ada jaminan harga, dari pemerintah,” ujarnya dalam Obrolan Newsroom Spesial Debat Keempat Pilpres 2024 Kompas.com, Minggu (21/1/2024).
Menurut dia, apabila hasil produksi petani bisa diserap dengan baik oleh pemerintah dan diberikan jaminan harga yang sesuai dengan kebutuhan petani, bisa memacu para petani untuk meningkatkan produksinya.
“Produksi yang dihasilkan akan dibeli dengan harga yang memadai yang bisa menyejahterakan petani namun sayangnya tidak pernah dilakukan oleh pemerintah,” kata Dwi.
Selain itu, Dwi juga mengkritisi ihwal program pupuk subsidi besutan pemerintah.
Dia menyebutkan, sebenarnya penggelontoran pupuk subsidi tak berkaitan atau tidak memiliki korelasi dengan peningkatan produksi pangan khususnya padi.
Dia membeberkan, berdasarkan data yang dimilikinya pada tahun 2013 pemerintah menggelontorkan subsidi pupuk sebesar Rp 17,6 triliun. Namun pada saat itu produksi gabah kering panen mencapai 58 juta ton.
Kemudian di tahun 2019 pupuk subsidi ditambah menjadi Rp 34 triliun. Namun sayangnya, produksi padi bukannya melonjak melainkan turun sebesar 4 juta ton jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2013.
“Jadi sebenarnya tidak korelasi antara subsidi pupuk dengan peningkatan produksi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Januari tahun ini akan ada tambahan pupuk untuk produksi padi dan jagung.
Tambahan ini mencapai 7,2 juta ton pupuk subsidi dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih padi dan jagung secara gratis sebanyak 2 juta hektar.
Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp 14 triliun. Diketahui, Presiden Jokowi baru saja menambah anggaran pupuk subsidi pada tahun 2024.
“Subsidi pupuk untuk padi naik. Kenaikannya bahkan dua kali lipat. Saya berharap informasi ini sampai ke masyarakat di mana jumlah pupuk kita yang tersedia sebanyak 7,2 juta ton. Kemudian untuk benih padi dan jagung kami tambah 2 juta hektar dan diharapkan dalam 3 tahun kita bisa swasembada," ujar Amran saat ditemui media di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Tag: #bukan #pupuk #subsidi #guru #besar #sebut #yang #dibutuhkan #petani #indonesia