Ulama Irak Hingga Mesir Bahas Peran Pemerintah di Masa Depan Lewat Pendidikan
Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Mojokerto sukses menyelenggarakan International Conference on Research and Community Service (ICORCS) 4th di Islamic Center Surabaya, Rabu (29/1/2025) malam. [Ist]
16:42
1 Februari 2025

Ulama Irak Hingga Mesir Bahas Peran Pemerintah di Masa Depan Lewat Pendidikan

Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Mojokerto gelar International Conference on Research and Community Service (ICORCS) ke-4 di Islamic Center Surabaya pada Rabu malam, 29 Januari 2025.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, bersama tiga ulama terkemuka dari Universitas Al Azhar Mesir dan satu perwakilan dari Universitas Al Imam Al A’dham, Irak. Pembukaan dilakukan dengan penabuhan rebana secara bersama-sama di atas panggung.

Perwakilan dari Universitas Al Azhar terdiri dari Syekh Muhammad Abdus Samad Muhanna, Syekh Abdul Aziz Asy-Syahawi, dan Syekh Yusri Rusyd Al-Hasani, sedangkan Universitas Al Imam Al A’dham diwakili oleh Bassem Abdullah Obaid, seorang tokoh penting dalam tarekat Qadiriyah.

Rektor UAC, Mauhibur Rokhman, dalam sambutannya menjelaskan bahwa ICORS ke-4 ini menekankan pada kontribusi riset universitas untuk kepentingan masyarakat. Tema yang diangkat adalah “Kontribusi Kuasa dan Pengetahuan dalam Membentuk Peradaban Ideal untuk Stabilitas Masyarakat Global.”

“Tema ini dipilih untuk memberikan panduan dan pengingat bagi para kepala daerah terpilih agar kebijakan politik mereka didasarkan pada ilmu pengetahuan,” jelas Gus Mauhib, sapaan akrab Rektor UAC.

Ia menegaskan pentingnya hubungan antara kekuasaan dan akademisi dalam membangun masa depan bangsa melalui kolaborasi yang saling menguntungkan.

“Kerjasama antara pemerintah dan kampus sangat penting untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui hasil riset yang dihasilkan oleh akademisi,” tambahnya.

Mauhibur Rokhman mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ICROS ke-4 2025, yang dianggap sebagai contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan institusi pendidikan.

“Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah, Jawa Timur menunjukkan ruang kolaborasi yang terbuka antara pemerintah dan kampus, menciptakan hubungan harmonis yang perlu dipertahankan,” katanya.

Ia berharap kolaborasi seperti ini dapat diterapkan di daerah lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan menekankan perlunya dukungan dari pemerintah agar masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kerjasama tersebut.

“Jika hal ini dapat diterapkan di daerah lain, masyarakat akan merasakan dampak positif dari kolaborasi antara pemerintah dan kampus. Kampus menyediakan pengetahuan sementara pemerintah mengatur regulasi dengan baik,” ungkap Gus Mauhib.

Dalam menanggapi sambutan tiga tokoh yang hadir pada pembukaan ICROS 2025, Gus Mauhib menekankan bahwa tidak ada konflik antara kampus dan pemerintah dalam upaya memajukan masyarakat.

“Tiga pembicara utama menyatakan bahwa tidak ada antagonisme antara pemerintah dan kampus; justru hubungan harmonis antara keduanya akan membentuk masyarakat yang berkeadilan, sejahtera, dan beradab,” ujarnya.

Rektor UAC menekankan bahwa penyelenggaraan ICORS ke-4 2025 merupakan konferensi internasional yang berfokus pada pelayanan masyarakat sebagai bentuk komitmen UAC untuk memberikan solusi terhadap permasalahan sosial.

“Sebagai institusi yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, UAC akan terus menjadi pelopor dalam menawarkan solusi praktis bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat,” tutupnya.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #ulama #irak #hingga #mesir #bahas #peran #pemerintah #masa #depan #lewat #pendidikan

KOMENTAR