Bersiap! Biaya Pendakian Gunung Fuji, Jepang Bakal Naik Dua Kali Lipat
Kini, Shizuoka, prefektur lainnya yang juga memiliki bagian dari Gunung Fuji, berencana melakukan hal yang sama.
Gunung Fuji di Jepang (Pexels/ Casia Charlie)Sebagai bagian dari tren kenaikan biaya di Jepang, rencana tersebut akan membuat biaya pendakian menjadi jauh lebih mahal.
Sebagai gambaran, ada empat jalur yang menuju puncak Gunung Fuji.
Dilansir dari soranews24, jalur yang paling populer dan mudah dijangkau dari Tokyo adalah Jalur Yoshida yang dimulai di Prefektur Yamanashi.
Tiga jalur lainnya, yakni Jalur Subashiri, Gotemba, dan Fujinomiya, semuanya dimulai di Shizuoka.
Meskipun jalur-jalur ini meminta sumbangan sebesar 1.000 yen (sekitar Rp 100.000), sumbangan tersebut bersifat sukarela.
Namun, pada Mei tahun lalu, Yamanashi menerapkan biaya pendakian wajib sebesar 2.000 yen per orang untuk jalur Yoshida.
Bulan lalu, dalam pertemuan Dewan Warisan Budaya Dunia Fujisan (Gunung Fuji), organisasi ini merancang rencana untuk menyatukan aturan masuk di keempat jalur tersebut.
Tiga harga yang dibahas adalah 3.000, 4.000, dan 5.000 yen, dengan dewan akhirnya menyepakati tarif 4.000 yen per orang untuk mendaki jalur-jalur tersebut.
Rencana ini juga mencakup standarisasi jam masuk pendaki ke jalur-jalur tersebut.
Pada saat yang sama dengan penerapan biaya pendakian wajib 2.000 yen, Yamanashi juga memperkenalkan aturan baru yang melarang pendakian antara pukul 4 sore hingga 3 pagi.
Keputusan ini diambil untuk mengurangi praktik “bullet climbing,” yaitu pendakian semalaman yang bertujuan mencapai puncak Fuji tepat waktu untuk melihat matahari terbit, lalu turun kembali tanpa menginap di penginapan manapun di gunung.
Yamanashi berpendapat bahwa bullet climbing berbahaya, dan hanya pendaki yang sudah memesan tempat tidur di salah satu penginapan di Jalur Yoshida yang diizinkan mendaki setelah pukul 4 sore.
Berdasarkan rencana baru, keempat jalur Gunung Fuji akan melarang masuk setelah pukul 2 sore, kecuali bagi mereka yang memiliki reservasi penginapan di gunung.
Gunung Fuji yang berada antara Perfektur Yamanashi dan Shizuoka. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)Kabar tentang rencana ini muncul beberapa hari setelah kota Himeji mengumumkan rencana untuk menaikkan harga tiket ke Kastil Himeji hingga dua atau tiga kali lipat dari harga saat ini untuk wisatawan luar kota.
Meskipun biaya pendakian Gunung Fuji yang baru ini tidak memiliki struktur harga bertingkat untuk warga lokal dan non-lokal, harga yang lebih tinggi kemungkinan akan terasa berbeda tergantung dari asal wisatawan.
Mengingat nilai yen yang saat ini sangat lemah terhadap mata uang asing, tambahan biaya 2.000 atau 4.000 yen tidak akan terlalu dirasakan oleh wisatawan internasional, terutama dalam konteks liburan ke Jepang yang mungkin merupakan pengalaman sekali seumur hidup bagi mereka yang sudah menganggarkan biaya tiket pesawat internasional, menginap lebih lama di hotel, dan pengeluaran lainnya yang jauh lebih besar.
Sebaliknya, bagi wisatawan domestik Jepang, banyak di antaranya yang sedang berjuang dengan inflasi dan kenaikan biaya hidup sementara gaji mereka tetap stagnan, biaya 4.000 yen per orang ini kemungkinan akan terasa jauh lebih signifikan.
Meski demikian, ada argumen yang menyebutkan bahwa lebih sedikit orang di Gunung Fuji dan lebih banyak pendapatan yang masuk akan bermanfaat untuk menjaga keindahan alam gunung tersebut.
Dari biaya 4.000 yen, sekitar 3.000 yen akan digunakan untuk pengelolaan dan administrasi sistem pengumpulan biaya itu sendiri, meninggalkan hanya sekitar 1.000 yen dari uang yang terkumpul untuk proyek konservasi.
Dikatakan juga bahwa ada biaya administratif terkait dengan sumbangan sukarela 1.000 yen yang telah diberlakukan hingga saat ini, tetapi jelas lebih sedikit dari 3.000 yen, karena sangat tidak masuk akal jika sistem sumbangan berjalan dengan kerugian sebesar itu.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah sistem baru ini memang perlu seefisien itu dalam hal biaya.
Rencana ini diharapkan akan dipresentasikan dalam pertemuan dewan prefektural bulan ini dan diajukan secara resmi pada Februari mendatang, dengan harapan dapat diterapkan pada musim pendakian Gunung Fuji pada musim panas 2025.
Ambar/Tribunnews
Tag: #bersiap #biaya #pendakian #gunung #fuji #jepang #bakal #naik #kali #lipat