Harga Tiket Pesawat Berangkat dari Singapura Naik 2026, Ini Penyebabnya
Singapura jadi negara paling aman di dunia menurut data The Global Safety Report 2025.(Dok. Pixabay/StockSnap)
12:07
11 Desember 2025

Harga Tiket Pesawat Berangkat dari Singapura Naik 2026, Ini Penyebabnya

Harga tiket pesawat dari Singapura dipastikan naik mulai 2026. Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) akan menerapkan biaya bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) bagi seluruh penerbangan yang berangkat dari negara tersebut.

Melansir The Independent, biaya SAF akan mulai dimasukkan ke seluruh tiket yang dijual sejak 1 April 2026, sementara penerapannya berlaku pada penerbangan yang lepas landas dari Singapura mulai 1 Oktober 2026. Kebijakan ini juga mencakup layanan kargo dan penerbangan bisnis.

Dengan aturan baru ini, Singapura menjadi negara pertama di dunia yang mewajibkan pungutan SAF.

Langkah tersebut mendukung target penggunaan SAF sebesar 3–5 persen pada 2030 serta upaya menurunkan emisi sektor aviasi.

Mengutip Travel and Leisure Asia, besaran biaya akan bergantung pada jarak penerbangan dan kelas layanan. Untuk rute pendek Asia Tenggara, penumpang ekonomi dikenakan biaya mulai SGD 1 atau sekitar Rp 12.880.

Pada rute menengah seperti Asia Timur Laut, Asia Selatan, Australia, dan Papua Nugini, pungutan di kelas ekonomi sekitar SGD 2,80 (sekitar Rp 36.000).

Sementara untuk wilayah Afrika, Asia Tengah, Eropa, Timur Tengah, hingga Pasifik, pungutan di kelas premium dapat mencapai SGD 25,60 (sekitar Rp 329.969).

Untuk penerbangan jarak jauh ke Amerika Serikat, pungutan SAF di kelas ekonomi mencapai SGD 10,40 (sekitar Rp 133.964), sedangkan kelas premium dikenai hingga SGD 41,60 (sekitar Rp 535.908).

Pungutan ini tidak berlaku bagi penumpang yang transit di Singapura.

Namun, untuk perjalanan dengan beberapa titik singgah, biaya dihitung berdasarkan tujuan setelah meninggalkan Singapura. Penerbangan kargo juga akan dikenai biaya berdasarkan berat muatan.

CAAS menyatakan kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung target emisi bersih global 2050 yang dicanangkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

“Pengenaan SAF Levy adalah langkah besar untuk membangun hub udara Singapura yang lebih berkelanjutan. Semua pengguna penerbangan dapat berkontribusi pada keberlanjutan dengan biaya yang masih terkelola,” ujar Direktur Jenderal CAAS, Han Kok Juan, seperti dikutip The Independent.

Aturan ini muncul di tengah meningkatnya dorongan global untuk menerapkan pungutan tambahan, khususnya bagi penumpang premium, guna mempercepat pendanaan energi bersih dan transisi berkelanjutan di sektor penerbangan.

Tag:  #harga #tiket #pesawat #berangkat #dari #singapura #naik #2026 #penyebabnya

KOMENTAR