Turis Korea Banyak Batalkan Kunjungan ke ASEAN, Cemas soal Keamanan
Belakangan, wisatawan Korea Selatan ramai-ramai membatalkan rencana liburan ke negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN).
Menurut data dari Incheon International Airport Corporation, keberangkatan wisatawan Korsel ke Asia Tenggara pada Oktober 2025 menurun 7,25 persen dibanding bulan sebelumnya, menjadi 784.962 penumpang, melansir The Straits Times.
Tren Penurunan Terlihat di Banyak Destinasi ASEAN
Penurunan paling tajam terjadi untuk tujuan Kamboja, kunjungan orang Korea ke sana anjlok 15,4 persen, dari 13.727 pada September 2025 ke 11.613 pada Oktober 2025, melasir Asia News Network.
Negara-negara ASEAN lain pun ikut merasakan dampaknya. Kunjungan ke Filipina misalnya, turun 18,9 persen menjadi 120.175 pada Oktober, sedangkan ke Thailand turun sekitar 5 persen menjadi 157.402.
Departemen Pariwisata Filipina (DOT) menyebutkan bahwa penurunan tersebut bukan fenomena lokal, tetapi tren regional.
Menteri Pariwisata Christina Garcia-Frasco mengonfirmasi bahwa beberapa negara ASEAN juga mencatat penurunan kedatangan turis asal Korea Selatan berdasarkan data terbaru.
Menurut data yang dirilis DOT, Thailand mengalami penurunan wisatawan Korea Selatan sebesar 17 persen, Singapura turun 2 persen, Kamboja turun 7 persen, dan Vietnam mencatat penurunan sebesar 2 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa tantangan tersebut juga dirasakan di berbagai negara destinasi populer di kawasan.
Aspek Ini Jadi Faktor Utama Pembatalan
Mengutip laporan Inquirer.net, Frasco menyebut isu keamanan menjadi alasan dominan di balik penurunan minat wisatawan Korea Selatan untuk berkunjung ke negara-negara ASEAN.
Menurut Korea Joongang Daily, turunnya minat ini langsung terkait dengan meningkatnya kekhawatiran di Korea Selatan akan isu keamanan, mulai dari laporan penipuan pekerjaan dan penculikan hingga kasus penyiksaan, terutama di Kamboja.
Survei terbaru menunjukkan 82,4 persen responden Korea mengatakan insiden kriminal di Kamboja telah mengubah persepsi mereka terhadap liburan ke Asia Tenggara.
Wisatawan Korsel kini lebih mengutamakan rasa aman, kenyamanan, dan kepastian kondisi destinasi sebelum memutuskan perjalanan.
Situasi ini menandakan bahwa krisis reputasi keamanan tidak hanya berdampak pada satu negara saja, melainkan mengguncang seluruh destinasi wisata ASEAN yang selama ini populer di kalangan wisatawan Korea Selatan.
Dampaknya bisa terasa dalam turunnya jumlah pengunjung, penurunan okupansi hotel, hingga melemahnya kepercayaan terhadap keselamatan wisatawan di kawasan.
Menganggapi kondisi ini, pemerintah Filipina sendiri menyiapkan sejumlah langkah, termasuk pelatihan polisi pariwisata dan pembentukan Gugus Tugas Nasional Keselamatan Wisatawan.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan rasa aman di destinasi wisata dan menarik kembali wisatawan Korea Selatan.
Dengan kontribusi ekonomi yang signifikan dari pasar Korea Selatan, negara-negara ASEAN kini berlomba memperkuat keamanan, pelayanan wisata, serta strategi pemasaran guna memulihkan kunjungan wisatawan dari negara tersebut.
Tag: #turis #korea #banyak #batalkan #kunjungan #asean #cemas #soal #keamanan