Hari Wayang Nasional Setiap 7 November, Ini Sejarahnya
Wayang(Shutterstock)
06:07
7 November 2025

Hari Wayang Nasional Setiap 7 November, Ini Sejarahnya

- Setiap tanggal 7 November, Indonesia memperingati Hari Wayang Nasional. Peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi penghargaan terhadap wayang sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang bernilai tinggi.

Wayang bukan hanya bentuk hiburan tradisional, melainkan juga simbol identitas nasional, sarana pendidikan moral, dan refleksi kearifan lokal yang telah hidup selama berabad-abad di tengah masyarakat Indonesia.

Sejarah penetapan Hari Wayang Nasional

Hari Wayang Nasional resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2018. Tanggal 7 November dipilih karena memiliki makna historis penting bagi dunia pewayangan.

Pada 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Mahakarya Dunia Takbenda Milik Kemanusiaan.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada 4 November 2008, UNESCO kembali mengakui wayang dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang Puppet Theater.

Pengakuan dunia internasional ini menjadi bukti bahwa wayang bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral, filosofi kehidupan, dan ajaran luhur yang mencerminkan kebijaksanaan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, penetapan Hari Wayang Nasional merupakan bentuk penghormatan sekaligus pengingat pentingnya pelestarian warisan budaya ini di tengah arus globalisasi dan modernisasi.

Makna dan nilai filosofis wayang

Secara etimologis, kata wayang berasal dari bahasa Jawa wewayanganing ngaurip yang berarti bayangan kehidupan.

Seperti namanya, wayang menggambarkan refleksi perjalanan hidup manusia, tentang perjuangan, kebajikan, cinta, dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.

Dalam setiap pertunjukan wayang, terselip pesan-pesan moral dan spiritual yang mengajarkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, dan kebijaksanaan.

Ilustrasi wayang.SHUTTERSTOCK / By ahmadsyahreza Ilustrasi wayang.

Tokoh-tokohnya, seperti Arjuna, Semar, atau Srikandi, bukan hanya karakter fiktif, tetapi simbol nilai-nilai luhur yang relevan sepanjang masa.

Dikutip dari laman Diskominfi Kabupaten Sukoharjo, wayang merupakan perwujudan nilai-nilai budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat.

Seni ini menjadi puncak ekspresi budaya bangsa Indonesia yang menonjol di antara banyak karya seni lainnya, karena memadukan unsur sastra, musik, seni rupa, dan filsafat kehidupan.

Menjaga wayang pada zaman modern

Di tengah perkembangan teknologi dan budaya populer yang serba digital, tantangan pelestarian wayang semakin besar.

Namun, momentum Hari Wayang Nasional menjadi pengingat bagi generasi muda untuk tetap mengenal, mencintai, dan melestarikan seni tradisional ini.

Upaya pelestarian dapat dilakukan melalui pendidikan, festival budaya, pertunjukan daring, hingga inovasi digital yang menjembatani tradisi dengan modernitas.

Dengan demikian, wayang tidak hanya dikenang sebagai peninggalan masa lalu, tetapi juga dihidupkan kembali sebagai bagian dari masa depan bangsa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 November Memperingati Hari Wayang Nasional, Ini Sejarah dan Maknanya

Tag:  #hari #wayang #nasional #setiap #november #sejarahnya

KOMENTAR