Penyebab Indonesia Digeser Malaysia hingga UEA di Indeks Wisata Ramah Muslim 2025
Masjid Baiturrahman Aceh, perpaduan sejarah, kemegahan arsitektur, dan destinasi wisata religi yang memukau.(Dok. Waskita)
08:42
25 Juni 2025

Penyebab Indonesia Digeser Malaysia hingga UEA di Indeks Wisata Ramah Muslim 2025

Indeks Indonesia sebagai destinasi wisata ramah Muslim pada Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 turun ke peringkat lima setelah dua tahun berturut-turut berada di peringkat pertama.

Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, mengatakan bahwa pada dasarnya nilai yang diperoleh Indonesia dalam pemeringkatan GMTI 2025 masih sama dengan nilai tahun sebelumnya.

"Sebetulnya nilai kita tidak turun, tetapi negara-negara kompetitor kita lebih cepat. Ini pelajaran penting bagi kita, tapi kita harus maklumi juga memang saat-saat ini kita sedang penataan," kata Hariyanto kepada awak media saat ditemui di Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Selasa (24/6/2025).

Dalam proses penataan ini, lanjutnya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) secara aktif dan masif mensosialisasikan, termasuk dalam hal ini sosialisasi mengenai wisata ramah muslim.

"Bukan berkurang ya sebetulnya, itu disalip sama pihak yang lain. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan seterusnya," ujarnya.

Kendati demikian, ia tetap optimistis Indonesia bisa kembali ke posisi awal sebagai top Global Muslim Travel Index.

Sebelumnya, diberitakan pada GMTI 2025, Indonesia berada di peringkat kelima dengan perolehan skor 76.

Tahun ini, Indonesia digeser oleh Malaysia di peringkat pertama dengan skor 79, menyusul Arab Saudi, Turkiye, dan Uni Emirat Arab dengan skor 78.

Sementara itu, pada tahun sebelumnya, GMTI 2024 menunjukkan Indonesia dan Malaysia berada di posisi pertama dengan perolehan skor 76, disusul Arab Saudi dengan perolehan skor 74, Turki dengan skor 73, dan Uni Emirat Arab dengan skor 72.

Perlu diketahui, data yang dipakai dalam pemeringkatan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 ini diambil dari berbagai sumber, di antaranya dari riset ekstensif oleh tim CrescentRating, dan data studi CrescentRating serta Halal Trip.

Kemudian, sejumlah kumpulan data dari pihak ketiga, termasuk dari United Nations (UN), World Bank, United Nations World Tourism Organization (UNWTO), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), World Economic Forum (WEF), hingga IQ Air.

Sementara itu, dalam perhitungan skor untuk setiap destinasi, dilakukan melalui beberapa pendekatan.

Di antaranya, memastikan dan mempertimbangkan empat kategori utama, yaitu akses (10 persen), komunikasi (20 persen), lingkungan (30 persen), dan layanan (40 persen).

Kemudian, dari perhitungan rata-rata tertimbang untuk subkategori.

Nantinya, untuk skor GMTI secara keseluruhan, ditentukan dari perhitungan rata-rata tertimbang dari empat kategori utama.

Skor akhir ini menawarkan representasi yang kuat dan adil dari keramahan destinasi Muslim berdasarkan akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.

Tag:  #penyebab #indonesia #digeser #malaysia #hingga #indeks #wisata #ramah #muslim #2025

KOMENTAR