Reaktivasi Rel Banjar Pangandaran di Jawa Barat Butuh Rp 3,2 Triliun
Karena tak ekonomis, rel kereta api Banjar-Cijulang (Jawa Barat) tidak diaktifkan sejak akhir 1980-an. Tahun 1996, Pemda Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api sepanjang 30 km tersebut dengan tujuan agar arus wisatawan ke Pantai Pangandaran dan obyek wisata di pesisir selatan Ciamis makin deras. Namun, akibat krisis moneter, rencana yang ditaksir menelan dana lebih Rp 40 milyar itu terbengkalai. Dalam era otonomi daerah, ada tawaran da
20:07
25 April 2025

Reaktivasi Rel Banjar Pangandaran di Jawa Barat Butuh Rp 3,2 Triliun

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan reaktivasi sejumlah jalur kereta api sebagai bagian dari upaya peningkatan konektivitas wilayah.

Salah satu proyek yang dianggap paling realistis untuk segera direalisasikan adalah jalur rel Banjar–Pangandaran.

Untuk mengaktifkan kembali jalur kereta menuju destinasi wisata Pangandaran itu, diperkirakan butuh anggaran mencapai Rp3,2 triliun.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, jalur Banjar–Pangandaran merupakan yang paling rasional untuk dilaksanakan dalam tahap awal reaktivasi.

"Yang paling rasional dan bisa dilaksanakan, tahap pertama adalah Banjar–Pangandaran. Ya kurang lebih Rp 3,2 triliun," kata dia dilansir dari Antara.

Sejumlah jalur KA di Jabar akan direaktivasi

Meski kondisi fiskal daerah saat ini belum memungkinkan untuk sepenuhnya mendanai proyek tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap menargetkan reaktivasi beberapa jalur lainnya di masa depan.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Lestari KG Media (@berdampaklestari)

Jalur-jalur tersebut meliputi:

  • Cipatat–Padalarang
  • Bandung–Ciwidey
  • Garut–Cikajang

Jika ditambah dengan Banjar–Pangandaran, total proyeksi kebutuhan dana reaktivasi jalur KA mencapai Rp 20 triliun.

Dedi menegaskan bahwa meski belum sepenuhnya tersedia pendanaannya, penting untuk memiliki visi dan rencana jangka panjang.

"Terkait nilai pembiayaan Rp 20 triliun ini akan dilakukan sekarang atau ke depan, minimal kan kita sudah punya mimpi. Siapa tahu, keuangan pemerintah pusat ke depan semakin baik sehingga Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan mampu alokasikan dana untuk Jabar," ujar Dedi.

Masih tahap kajian

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menekankan bahwa pengambilan keputusan dalam proyek reaktivasi ini masih dalam tahap kajian.

Pantai Pangandaran akan kembali dibuka Jumat (3/9/2021) mendatang. Meski dibuka, jumlah wisatawan yang datang hanya sekitar 25 persen saja.KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA Pantai Pangandaran akan kembali dibuka Jumat (3/9/2021) mendatang. Meski dibuka, jumlah wisatawan yang datang hanya sekitar 25 persen saja.

Kajian tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari aksesibilitas terhadap lokasi proyek strategis nasional, dampak sosial budaya, kependudukan, hingga lingkungan.

"Ini masih didalami karena harus dikaji dari berbagai aspek. Tapi tetap akan dikaji DED-nya (Detail Engineering Design)," ujar Herman.

Terkait pendanaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengandalkan beberapa skema, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan transfer dari pemerintah pusat ke daerah. Selain itu, kapasitas fiskal daerah juga akan menjadi bagian dari strategi pembiayaan.

Tag:  #reaktivasi #banjar #pangandaran #jawa #barat #butuh #triliun

KOMENTAR