Sekolah Rakyat Pakai Kurikulum Model Multi Entry-Multi Exit, Apa Itu?
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri) berbincang dengan Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan) saat meninjau ruang kelas Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025). Dalam kunjungan tersebut Menteri Sosial dan Seskab meninjau kesiapan salah satu Sekolah Rakyat yang berada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) yang rencananya akan dilaksanakan pada ajaran baru 2025/2026. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
07:26
10 Juni 2025

Sekolah Rakyat Pakai Kurikulum Model Multi Entry-Multi Exit, Apa Itu?

- Sekretaris Jenderal Kemensos RI Robben Rico menegaskan bahwa nantinya kurikulum Sekolah Rakyat akan menerapkan model pengelolaan Multi Entry-Multi ExitApa itu?

Kurikulum Sekolah Rakyat rencananya akan menerapkan model pengelolaan Multi Entry-Multi Exit untuk mencetak siswa sebagai agen perubahan,” kata Robben Rico dalam keterangan resmi, Selasa (10/6/2025).

Dia mengatakan bahwa model kurikulum itu dipilih sebagai upaya untuk mencetak siswa-siswa lulusan Sekolah Rakyat sebagai agen perubahan.

Dia juga mengatakan bahwa beberapa sekolah unggulan di Indonesia turut menjadi tempat benchmarking atau komparasi tolok ukur.

"Kami melibatkan beberapa kementerian dan lembaga untuk berdiskusi dan sesuai arahan Pak Menteri Sosial,” lanjut dia.

“Nanti kurikulum Sekolah Rakyat itu khasnya model desain kurikulum tailor made (dirancang khusus), pola pengelolaannya Multi Entry-Multi Exit, dan berasrama tentunya," tambahnya.

Robben menegaskan bahwa kurikulum ini nantinya dapat memberi fleksibilitas kepada siswa memilih jalur belajar sesuai kebutuhan. Itulah arti istilah "multi entry".

Kurikulum ini juga membantu mengakomodasi berbagai latar belakang dan kemampuan siswa dalam rangka mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan. Itulah makna "multy exit".

Lewat kurikulum khusus modifikasi tersebut, siswa fleksibel mempelajari sesuatu sesuai peminatan.

Kemensos juga melakukan studi banding ke beberapa sekolah unggulan di Indonesia, seperti MAN Insan Cendekia Serpong, CT Arsa Sukoharjo, dan Al Hikmah Batu.

Berdasarkan hasil kunjungan ke sekolah tersebut, terlihat beberapa aspek yang perlu diimplementasikan.

Salah satunya adalah pengalaman pembelajaran dan kesenjangan antara muatan atau substansi yang berbeda pada siswa akan diselaraskan sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi pada kurikulum Sekolah Rakyat melalui program persiapan.

Program persiapan atau masa orientasi juga dilakukan untuk menyiapkan siswa dalam sistem boarding school dan adaptasi terhadap kurikulum pembelajaran yang akan diikuti.

Pada saat persiapan, dilakukan asesmen diagnostik pada peserta didik untuk mengetahui karakteristik masing-masing, sehingga dapat diketahui kekurangan, kelebihan, hingga potensi murid.

Dalam kurikulum Sekolah Rakyat nantinya, pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Individual Approach dan Pembelajaran Mendalam (deep learning).

“Dalam kurikulum tersebut terdapat nilai penguatan karakter, penguatan spiritualitas, penguatan cinta tanah air, dan penguatan bahasa,” tegasnya.

Kurikulum yang sama juga akan diterapkan pada setiap jenjang mulai dari SD, SMP, dan SMA.

"Muatan pembelajarannya disesuaikan berdasarkan tingkatan satuan pendidikan untuk melihat proses capaian pembelajarannya," ujar Sekjen.

Penyusunan kurikulum Sekolah Rakyat tidak terlepas dari sinergi antar lintas Kementerian, seperti Kemendikdasmen dan Kemenag yang terlibat dalam penyusunan kurikulum tersebut.

Metode ini membuat masing-masing muatan yang terdapat di dalam kurikulum sudah diterapkan di sekolah-sekolah yang existing dengan sedikit penyesuaian.

"Tinggal dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari Sekolah Rakyat," kata Robben.

Sekolah dengan konsep boarding school ini dijadwalkan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026.

Pada tahun ini, akan dibuka di 65 titik lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan ditargetkan hingga 100 titik.

Sejumlah langkah terus dilakukan mulai dari peninjauan lokasi, penyediaan sarana dan prasarana, perekrutan tenaga pengajar, pendataan calon siswa, dan sosialisasi kepada calon siswa dan orang tua.

Program yang telah diatur dalam Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan ini memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk mendapat pendidikan berkualitas.

“Nantinya, Sekolah Rakyat menjadi pencetak agen perubahan dan memutus transmisi kemiskinan antargenerasi,” tegas dia.

Tag:  #sekolah #rakyat #pakai #kurikulum #model #multi #entry #multi #exit

KOMENTAR