



Hanya 17 Persen WN Jepang yang Punya Paspor, Ini Alasannya
Kementerian Luar Negeri Jepang melaporkan, hanya 21,6 juta warga negara (WN) Jepang yang memiliki paspor aktif per Desember 2024, seperti dikutip The Straits Times.
Menurut data dari Worldometers, populasi Jepang saat ini 123,3 juta. Artinya, tidak lebih dari 18 persen WN Jepang memiliki paspor.
Jumlah pemegang paspor Jepang menurun sejak pandemi Covid-19. Tadinya, ada sekitar seperempat WN Jepang dengan paspor aktif.
Meski pandemi sudah pulih sejak beberapa tahun lalu, jumlah pemegang paspor aktif Jepang belum kembali ke angka sebelum Covid-19.
Minimnya penggunaan dokumen perjalanan internasional ini menjadi sorotan. Pasalnya, Jepang memiliki paspor terkuat kedua di dunia, seperti dikutip VN Express.
Alasan jumlah pemegang paspor Jepang dinilai akibat melemahnya nilai mata uang Negeri Sakura tersebut.
Ilustrasi pemandangan kota Tokyo, Jepang.
Selama lima tahun terakhir, nilai tukar yen Jepang merosot sehingga menjadi salah satu faktor yang menghambat wisatawan Jepang bepergian ke luar negeri.
Selain itu, minat WN Jepang terhadap perjalanan domestik juga disebut meningkat sehingga tidak banyak WN Jepang memiliki paspor.
Minat bepergian dalam negeri itu selaras dengan tingginya kunjungan wisatawan dari negara lain ke Jepang.
Pada tahun 2024, tercatat lebih dari 36 kunjungan wisatawan asing ke Jepang dan mereka bepergian ke sejumlah destinasi populer, termasuk Tokyo.
Adapun pada tahun 2025, menurut agen perjalanan di Jepang, Jepang JTB, sekitar 14,1 juta warga Jepang akan bepergian ke luar negeri.
“Dalam beberapa tahun terakhir, depresiasi yen yang cepat telah menyebabkan beberapa orang menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri, tetapi begitu pasar mata uang tenang, perjalanan ke luar negeri diperkirakan akan meningkat,” kata perwakilan tersebut.
View this post on Instagram