



Air Mata Abah Bongkeng, Seruan Menyelamatkan Gunung dari Sampah
Pendaki legendaris Indonesia, Djukardi Adriana (74) atau akrab disapa Abah Bongkeng, menitikkan air mata saat memaparkan kondisi gunung-gunung di Indonesia yang dipenuhi sampah, khususnya plastik.
Dalam pertemuan dengan puluhan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di Malang, Jawa Timur, Minggu (16/2/2025), Abah Bongkeng mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut.
“Sebagai pendaki harus memiliki etika ketika mendaki gunung, memahami alam itu sendiri bahwa alam pegunungan harus tetap asri, terjaga, dengan kedatangan kita sebagai manusia, tidak merusak lingkungan gunung yang kita datangi,” kata Abah Bongkeng.
Misi Bebas Sampah di Gunung-Gunung Indonesia
Sebagai pendaki yang memulai perjalanannya sejak 1971, Abah Bongkeng kini mengemban misi besar untuk menjadikan gunung-gunung di Indonesia bebas sampah.
Ia menyoroti kondisi gunung seperti Arjuno-Welirang, Semeru, dan Butak yang masih banyak ditemukan sampah.
“Sekarang mendaki gunung seperti FOMO, tapi sebenarnya harapan saya dulu memang banyak yang menggemari naik gunung, tapi tidak seperti ini, kondisinya kotor, banyak sampah, alam rusak. Dulu saya mendaki Rinjani sangat bersih, elok dipandang, sekarang ditemukan banyak sampah, saya menangis,” ungkapnya.
Perlunya Aturan Ketat dalam Pendakian
Abah Bongkeng menilai bahwa kuota dan waktu pendakian di Indonesia belum diterapkan secara maksimal.
“Kalau di luar negeri, ada aturan jelas seperti kuota pendaki yang boleh mendaki berapa, di sini belum teratur dengan baik,” katanya.
“Sudah ada aturannya, tapi selama ini tidak diterapkan, sekarang kan asal banyak pendaki akan lebih menguntungkan, tidak peduli bawa bahan sampah atau apa, bungkusan mi, kantong kresek, itu kan tidak diperiksa, harusnya diancam, harus dibawa kembali turun,” ujarnya.
Solusi dan Harapan untuk Gunung Bebas Sampah
Dia juga menyarankan adanya kerjasama dengan pihak lain untuk menyediakan penyewaan perlengkapan makan ramah lingkungan bagi pendaki.
“Jadi kalau memulai, misal pengelola gunung pas ada pendaki masuk dicek barangnya ternyata membawa plastik untuk makanannya, maka harus diganti dengan menyewa seperti tempat makan,” katanya.
Saat ini, Abah Bongkeng bersama Eiger terus mengampanyekan gerakan Zero Waste Mountain, seperti yang sukses diterapkan di Gunung Kembang, Wonosobo.
“Sekarang review-nya di media sosial juga bagus, katanya bersih, ya kita bersyukur lah,” ungkapnya.
“Target berikutnya adalah Semeru. Kita ingin aturannya benar-benar diterapkan agar gunung bebas sampah,” pungkasnya.
Tag: #mata #abah #bongkeng #seruan #menyelamatkan #gunung #dari #sampah