Tren Solo Traveler Perempuan Naik Seiring Akses Informasi dan Komunitas Online
DAPAT ENERGI BARU: Devi Destiani menyebut perkembangan teknologi informasi dan edukasi kesetaraan gender salah satu faktor utama naiknya tren solo traveler perempuan. (DOKUMENTASI DEVI DESTIANI)
13:14
30 September 2024

Tren Solo Traveler Perempuan Naik Seiring Akses Informasi dan Komunitas Online

- Di Indonesia, tren pelancong solo perempuan meningkat pascapandemi Covid-19. Dosen program creative tourism Petra Christian University Devi Destiani Andilas SE MMPar menyebut eksposur dan edukasi kesetaraan gender salah satu faktor utama.

”Hal itu membuat perempuan lebih percaya diri, merasa berdaya, dan mampu mengeksplorasi hal-hal baru sendirian, termasuk melakukan perjalanan wisata,” ujar Devi.

Semakin terbukanya akses informasi, pertumbuhan ekonomi, dan perkembangan teknologi komunikasi memperluas wawasan perempuan untuk meraih pengalaman baru di luar batas negara. Tak mesti menunggu partner untuk menjelajah dunia. ”Belum lagi adanya dukungan komunitas online,” lanjutnya.

Melalui perjalanan solo, perempuan belajar menghadapi tantangan, membuat keputusan, dan mengembangkan kemandirian. Solo traveling juga digunakan sebagai ”me time” dari penatnya rutinitas. ”Sebagai akademisi sekaligus pelaku solo traveling, tidak jarang saya trip sendirian dan saya merasa mendapat banyak energi,” ungkap Devi.

Meski demikian, pelancong solo perempuan perlu mempertimbangkan aspek keamanan. ”Saya rasa destinasi wisata lokal sudah cukup ramah perempuan ya. Kalau negara luar, saya merekomendasikan Jepang dan Singapura,” ucap Devi. Menurut dia, fasilitas, aksesibilitas, serta akomodasi dua negara tersebut lengkap dan relatif aman untuk perempuan. (lai/c7/nor)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #tren #solo #traveler #perempuan #naik #seiring #akses #informasi #komunitas #online

KOMENTAR