Mencari Bakat Musisi Klasik Asal Indonesia ala Ananda Sukarlan
Dari gelaran konser musik piano klasik ini, ia ingin memperlihatkan bakat anak Indonesia yang luar biasa di dunia musik klasik.
"Ini untuk memperkenalkan pemenang-pemenang Kompetisi Ananda Sukarlan Award dan Piano Nusantara Plus. Pemenang Ananda Sukarlan Award sudah profesional, kalau Piano Nusantara Plus untuk anak-anak yang lebih muda. Ini kami ingin menunjukan, ini Indonesia punya generasi Alpha yang keren banget. Sekarang sudah enggak kalah saing dengan yang ada di Eropa," ujar dia ditulis Rabu (22/1/2025).
Beberapa pemenang Ananda Sukarlan Award bahkan telah membawa nama baik Indonesia di panggung internasional.
Oleh karena itu, kompetisi ini akan digelar setiap tahun, memberikan ruang bagi generasi Alpha untuk menunjukkan bakat mereka kepada publik.
"Tahun ini kompetisi Ananda Sukarlan Award akan berlangsung kembali, urutannya sampai bulan April peserta mengirimkan demo video, lalu Juli finalnya. Sementara Piano Nusantara Plus kita akan keliling 8 kota, nantikan ya," ujar Ananda.
Konser ini diorganisasi oleh Rinawati Prihatiningsih, Daniel Zoet, sebagai Duta Yayasan Musik Sastra Indonesia (YMSI).
Bersama Ananda Sukarlan Center, mereka memiliki visi mendukung pengembangan talenta muda di dunia musik klasik.
"Sebagai bagian dari misi mencari dan memperkenalkan bakat-bakat muda di Indonesia, konser ini menampilkan pemenang dua kompetisi bergengsi, Ananda Sukarlan Award dan Piano Nusantara Plus, yang menjadi ajang pencarian talenta muda di dunia musik klasik," ujar aktivis pemberdayaan ekonomi perempuan Rinawati.
Konser ini menampilkan musisi muda berbakat , antara lain Freya Murti Pramudita (soprano) yang membawakan lagu-lagu penuh emosi seperti Setelah Bendera Berkibar dan Aku Ingin Menangis.
Lalu, Veeshan Nathaniel Tandino (violin), memukau dengan Sweet Sorrow dan Fantasy on Tapanuli Folksongs, kombinasi tradisi dan teknik biola modern.
Samuel Dazhili (piano), membawakan Good Morning, Night dan Rapsodia Nusantara No. 8, karya yang menonjolkan harmoni budaya Nusantara.
Michael Anthony (piano), yang juga membawakan Rapsodia Nusantara No. 7, karya yang mereflesikan akan keindahan dan semangat budaya Indonesia.
Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap generasi muda yang memiliki bakat luar biasa dalam musik klasik, sekaligus mempromosikan warisan budaya Indonesia melalui harmoni musik.
“Kami percaya bahwa memberikan platform kepada musisi muda berbakat untuk tampil adalah langkah penting dalam membangun ekosistem musik klasik yang lebih kuat di Indonesia,” ujar Rinawati.
Didukung oleh mitra-mitra seperti Yayasan Musik Sastra Indonesia, Alleira, Yamaha, Art Connections dan Mitra Hadiprana Gallery, konser amal ini juga bertujuan menggalang dana untuk pendidikan dan pelatihan musisi muda Indonesia.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk program beasiswa, pelatihan, dan mendukung keberlanjutan ajang pencarian talenta muda Indonesia, Ananda Sukarlan Awards.
Sementara, Daniel Zoet, Duta YMSI, menambahkan musik klasik memiliki peran penting dalam membangun karakter dan apresiasi seni.
"Dengan acara ini, kami ingin menginspirasi generasi muda untuk terus bermimpi besar dan memperkenalkan Indonesia ke panggung musik internasional," katanya
Dengan panggung seperti Gen Alpha of Classical Music, generasi muda Indonesia memiliki ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka dan membangun kepercayaan diri sebagai penerus music klasik Indonesia.
Konser ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga perayaan akan potensi luar biasa generasi penerus musik klasik Indonesia, dan contoh sukses dalam menyatukan seni, budaya, dan harapan untuk masa depan musik klasik di kalangan Gen Alpha.
Tag: #mencari #bakat #musisi #klasik #asal #indonesia #ananda #sukarlan