Ekspansi ke Indonesia, Merek Sepeda Motor Listrik Baru Asal Tiongkok Ini Langsung Umumkan Bikin Pabrik Besar
Ilustrasi: Merek sepeda motor listrik Sunra ikut hadir di PEVS 2024. (RianAlfianto/JawaPos.com).
17:08
5 Mei 2024

Ekspansi ke Indonesia, Merek Sepeda Motor Listrik Baru Asal Tiongkok Ini Langsung Umumkan Bikin Pabrik Besar

Pemerintah tampaknya membuka pintu lebar-lebar bagi merek kendaraan listrik baru asal Tiongkok. Hal ini dibuktikan dengan gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 yang ditutup hari ini, Minggu (5/5), hampir dipenuhi oleh merek Tiongkok tidak hanya untuk produk jadi tapi juga ekosistem pendukungnya, seperti baterai, modul, kontroler, motor penggerak.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com selama beberapa hari di acara tersebut, PEVS 2024 dipenuhi oleh gempuran merek-merek Tiongkok. Tidak hanya untuk keperluan roda empat, untuk roda dua juga dipenuhi merek Tiongkok.

Termasuk juga merek sepeda motor yang hadir, salah satunya Sunra, ikut hadir di PEVS 2024, merek baru ini meramaikan pameran kendaraan listrik tersebut. Tidak sekadar hadir sebagai distributor, menariknya Sunra juga mengumumkan ekspansinya di Indonesia dengan membangun pabrik.  

  Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, diwakili oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier turut melakukan peletakan batu pertama pada peresmian dimulainya pembangunan (groundbreaking ceremony) pabrik sepeda motor listrik PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech (Sunra Indonesia), di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah Jumat (3/5).   Zhang Chongshun, Chairman Sunra Group menyatakan, dimulainya pembangunan pabrik Sunra Indonesia dengan total rencana investasi sebesar USD 120 juta atau berkisar Rp 1,9 triliun sekaligus menandai iklim investasi dalam negeri yang semakin kondusif terutama pada industri kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua.    "Pabrik Sunra di Indonesia penting untuk menjamin kualitas produk dan memberikan layanan purna jual dengan lebih baik," kata Zhang.  

  Di kesempatan yang sama Taufik Bawazier menyampaikan, dalam rangka memenuhi komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 11,89% dengan usaha sendiri sampai dengan 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030, saat ini pemerintah berfokus pada penerapan program percepatan peningkatan ekosistem elektrifikasi kendaraan bermotor.    "Beberapa isu terkait perubahan iklim dan peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan telah menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor di Indonesia," kata Taufik.   Dirinya melanjutkan, terkait transformasi tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLB-Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.   

  Pabrik Sunra Indonesia yang dibangun di atas lahan seluas 12,7 hektar rencananya akan selesai dalam dua tahap, dengan masa konstruksi selama 18 bulan, kemudian pabrik siap beroperasi pada tahun 2025.    Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan dasar mencapai 1 juta kendaraan listrik roda dua setelah beroperasi penuh nantinya. Empat proses utama produksi sepeda motor listrik akan dilakukan di pabrik ini, mulai dari pembuatan rangka, pengelasan, pengecatan dan perakitan akhir.   Serta akan dilengkapi dengan bengkel motor dan bengkel PACK baterai. Pembangunan konstruksi pabrik pada tahap pertama mencapai 100.000-meter persegi. Setelah seluruh pembangunan pabrik selesai, Sunra Indonesia akan secara aktif mengintegrasikan sumber daya rantai pasokan, menciptakan ekologi rantai pasokan, dan memungkinkan lebih banyak produsen pendukung untuk melakukan lokalisasi di Indonesia. 

Editor: Banu Adikara

Tag:  #ekspansi #indonesia #merek #sepeda #motor #listrik #baru #asal #tiongkok #langsung #umumkan #bikin #pabrik #besar

KOMENTAR