Fitur AI Google Tak Lagi Gratis
Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang ikut mengembangkan produk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Sayang fitur yang awalnya diberikan gratis kemungkinan bakal berbayar.
Menurut narasumber yang mengetahui informasi ini, perusahaan asal Amerika Serikat itu sedang mencari cara untuk menawarkan fitur AI premium untuk layanan Google Search alias Google Penelusuran.
Nah Google Search berbasis AI ini bakal menjadi layanan premium Google yang sudah ada seperti Gemini Advanced hingga Google One, dikutip dari Android Authority, Jumat (5/4/2024).
Tapi Google Penelusuran yang sudah premium ini masih akan terus menampilkan iklan. Sedangkan layanan Google yang lama masih bisa dipakai secara gratis.
Rencana perombakan bisnis ini tampaknya berasal dari kebutuhan Google untuk menyeimbangkan dua prioritas yang sudah ada, yakni mengintegrasikan AI yang canggih tapi tetap memasukkan iklan yang selama ini jadi tulang punggung bisnisnya.
Pendapatan iklan dari Google Penelusuran ini mencapai 175 miliar Dolar AS atau Rp 2.775 triliun selama tahun 2023 lalu. Tapi di sisi lain, Google juga mendapatkan saingan baru dengan kebangkitan ChatGPT yang dimiliki OpenAI.
Google pun akhirnya menguji layanan search engine AI yang dikenal sebagai Search Generative Experience (SGE). Layanan ini mulai diuji coba sejak tahun lalu, dan sudah bisa digunakan juga di Indonesia.
SGE ini menawarkan ringkasan yang dibuat AI apabila pengguna mencari sesuatu hal. Jadi pengguna tidak perlu mengklik suatu link berisi jawaban tersebut.
Nah kehadiran SGE ini juga berdampak pada penurunan klik ke situs. Jadi hal itu akan berefek pada jumlah view iklan yang menjadi sumber pendapatan Google.
Lebih lanjut narasumber mengklaim kalau teknisi Google sudah mengembangkan teknologi untuk menjadikan fitur AI itu berbayar. Tapi sejauh ini belum ada keputusan dan jadwal peluncurannya pun belum pasti.