Wow, PLN Akan Beli 10.000 unit mobil listrik BYD yang Berstatus CBU untuk Operasional
- PT PLN (Persero) akan memborong ribuan unit mobil listrik besutan BYD. Niatan tersebut tertuang dalam kerjasama antara PT PLN dengan BYD dalam penyediaan 10.000 unit mobil listrik untuk kegiatan operasional perusahaan plat merah atau PT PLN.
Kedua belah pihak berharap kemitraan ini diharapkan bisa menjadi langkah penting mendukung transformasi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Ribuan mobil listrik tersebut bukan di sewa namun dibeli, sudah pasti anggaran yang dibutuhkan tak main-main mencapai triliunan rupiah. BYD di Indonesia telah meluncurkan 3 model mobil listrik diantaranya Dolphin, Atto 3, dan Seal, dimana semua model tersebut akan digunakan sebagai mobil operasional.
Seperti diketahui harga termurah BYD saat ini Rp 425 juta untuk Dolphin, dan varian termahalnya mencapai Rp 719 juta untuk Seal. Hingga kini ketiga model mobil listrik BYD tersebut langsung didatangkan dalam bentuk impor utuh, berstatus Completely Built Up (CBU) dari Tiongkok.
Padahal di Indonesia sudah ada beberapa mobil listrik selain merek BYD yang sudah diproduksi secara lokal dan sudah mendapat insentif dari pemerintah. Ini artinya harga jauh bisa lebih murah, namun PLN lebih memilih BYD.
PT PLN (Persero) akan memborong ribuan unit mobil listrik besutan BYD. Niatan tersebut tertuang dalam kerjasama antara PT PLN dengan BYD dalam penyediaan 10.000 unit mobil listrik. (Dony)
Mobil listrik buatan lokal yang dimaksud ada beberapa model saat ini, yaitu Hyundai Ioniq 5, Wuling Air ev, Binguo EV, serta Chery Omoda E5. Semua mobil tanpa emisi tersebut memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di atas 40 persen.
Terkait kerjasama ini Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi mengungkapkan salah satu alasan memilih BYD dibanding merek lain sebagai kendaraan opersional, adalah BYD dinilai sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik secara global.
"Kami melihat BYD sebagai industri leader dunia memberikan jaminan dukungan, karena kami ingin bekerja sama untuk the best industri," ujarnya di Jakarta, saat acara buka bersama awak media dikawasan Jakarta Selatan, Jumat [15/3].
Ari juga menambahkan alasan lain adalah terkait colokan mobil listrik BYD sama dengan yang digunakan pada SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), baik pakai daya listrik tidak searah alias AC, atau listrik searah atau DC dengan fast charging dan ultra fast charging.
"Jadi kami idak khawatir charging yang tidak suport mobil BYD mungkin itu yang menjadi pilihan PLN. PLN juga memiliki 10 subholding dan ini bagian dari yang di-provide untuk menggunakan mobil listrik,” pungkasnya.
Tag: #akan #beli #10000 #unit #mobil #listrik #yang #berstatus #untuk #operasional