Meutya Hafid, Lama di Komisi I DPR RI, Bekas Wartawan Juga, Sekarang jadi Menteri Komunikasi
Politikus Partai Golkar Meutya Hafid tiba di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). (Miftahul Hayat/ Jawa Pos)
12:32
21 Oktober 2024

Meutya Hafid, Lama di Komisi I DPR RI, Bekas Wartawan Juga, Sekarang jadi Menteri Komunikasi

  - Roda pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto segera berjalan. Menteri-menterinya juga sudah ditetapkan untuk membantu tugas Presiden baru di Kabinet yang diberi nama Kabinet Merah Putih ini.   Salah satu sosok menteri baru yang dipilih Prabowo Subianto adalah Meutya Hafid. Nama Meutya Hafid dipilih menjadi Menteri Komunikasi yang kabarnya, nomenklaturnya diganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital dari sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika.   Meutya Hafid sendiri bukanlah nama baru yang tiba-tiba muncul. Meutya Hafid merupakan tokoh perempuan yang sudah dua periode ini duduk di Komisi I DPR RI sebagai Wakil Ketua Komisi I pada periode 2014-2019 dan Ketua Komisi I DPR RI pada periode 2019-2024.   Berikut biodata selengkapnya dari Meutya Hafid:    - Nama lengkap: Meutya Viada Hafid - Nama panggilan: Meutya Hafid - Tempat, tanggal lahir: Bandung, 3 Mei 1978 - Zodiak: Taurus - Agama: Islam - Orang tua: Anwar Hafid dan Metty Rumaety  - Pasangan: Noer Fajrieansyah  - Anak-anak: Lyodra - Media sosial: @meutya_hafid (Instagram) - Pendidikan: SD Menteng 02 Jakarta (1983-1989), SMPN 1 Jakarta (1992), SMAN 8 Jakarta (1995), S1 Manufacturing Engineering, The University of New South Wales Sydney (1996 - 2000), S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2015 - 2018) - Pekerjaan: Wartawati, Politikus   Meutya Hafid sendiri terkenal karena kisahnya sebagai wartawan yang pernah disandera kelompok milisi bersenjata Mujahidin di Irak pada 2005 silam. Namun sebelum itu, kiprah Meutya Hafid dimulai pada tahun 2000.   Saat kembali ke Indonesia pada tahun 2000-an, Meutya mulai bekerja sebagai reporter di Metro TV. Selama berkarier dalam dunia jurnalistik, Meutya menerima banyak pengalaman.   Salah satunya saat menjadi sandera tadi. Puncak kariernya kala ia ditugaskan untuk meliput pemilu di Irak, bersama juru kamera, bernama Budiyanto pada 2005.   Perjalanan tugas tersebut, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi Meutya dan Budiyanto. Selama meliput konflik tersebut, mereka sempat diculik dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata Mujahidin di Irak.   Tujuh hari kemudian, mereka berdua di bebaskan. Pengalaman ini tidak hanya meninggalkan pengalaman berharga saja, tapi juga membawa peruntungan besar untuk Meutya lebih dikenal publik.   Sementara bicara karir politik, bidang tersebut dimulainya pada tahun 2009. Kala itu politikus Burhanudin Napitupulu mengajak Meutya Hafid untuk bergabung ke Golkar.    Ajakan berpolitik tersebut untuk memulai langkah menjadi calon legislatif Partai Golkar mewakili Kota Medan, Daerah Pemilihan 1, Sumatra Utara. Namun, keberuntungan belum berpihak kepada Meutya Hafid kala itu.   Gagal melenggang ke Senayan, Meutya Hafid mencoba peruntungannya dengan maju dalam Pilkada di Binjai. Pertaruhan di daerah kala itu, Meutya Hafid berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Binjai periode 2010-2015.   Gagal lagi, Meutya dan H. Dhani Setiawan urung memenangkan kontestasi Pilkada.  Namun di tahun yang sama, Meutya Hafid dilantik menjadi anggota DPR dari Partai Golkar untuk menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia.   Setelah dilantik menjadi anggota DPR, Meutya ditempatkan di Komisi XI (bidang keuangan dan perbankan) selama 17 bulan. Setelah itu, ia dipindahkan ke Komisi I (bidang Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi, dan Informasi), sampai akhir periode 2014 dan terus berkarir di Komisi I DPR RI hingga 2024 ini.   Untuk harta kekayaannya, berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke LHKPN, total kekayaan yang dimiliki oleh Meutya Hafid per 31 Desember 2023 adalah Rp 18.728.216.636 dengan rincian sebagai berikut:   - 7 aset tanah dan bangunan bernilai Rp 20.437.120.000 - 3 aset alat transportasi dan mesin bernilai Rp 625.000.000 - Harta bergerak lainnya bernilai Rp 198.000.000 - Kas dan setara kas bernilai Rp 6.068.096.636

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #meutya #hafid #lama #komisi #bekas #wartawan #juga #sekarang #jadi #menteri #komunikasi

KOMENTAR