Serangan Siber Hantam Pabrik iPhone di China
Ilustrasi Apple.(UNSPLASH/ADITYA CHINCHURE)
20:15
30 Desember 2025

Serangan Siber Hantam Pabrik iPhone di China

Ringkasan berita:

  • Sebuah perusahaan assembler Apple di China dilaporkan menjadi target serangan siber pada pertengahan Desember 2025. Serangan ini menyasar sistem lini produksi dan berpotensi membocorkan informasi sensitif, mulai dari detail iPhone yang belum dirilis hingga alur kerja rantai pasok Apple.
  • Insiden tersebut dikhawatirkan berdampak pada stabilitas rantai pasok Apple serta menimbulkan kekhawatiran klien lain. Meski belum ada konfirmasi resmi, serangan semacam ini bukan hal baru dan berpotensi memicu gangguan produksi maupun pasokan perangkat ke berbagai negara.

– Sebuah perusahaan perakit (assembler) asal China yang bekerja sama dengan Apple dilaporkan menjadi target serangan siber pada pertengahan Desember 2025 ini.

Laporan tersebut pertama kali diungkap media teknologi DigiTimes.

Identitas perusahaan perakit yang diserang tidak disebutkan secara rinci. Namun, Apple diketahui memiliki banyak mitra perakitan di China, di antaranya Foxconn, Wistron, hingga Pegatron.

Selain identitas perusahaan, dampak serangan siber ini juga belum diungkap secara terbuka. Karena serangan menargetkan sistem lini produksi, sejumlah informasi sensitif dikhawatirkan berpotensi bocor ke publik.

Informasi tersebut bisa mencakup detail produk iPhone yang belum dirilis, metode manufaktur, hingga alur kerja internal dalam rantai pasok Apple.

Kekhawatiran lainnya adalah potensi efek lanjutan terhadap rantai pasok Apple secara keseluruhan.

Insiden ini juga berpotensi memicu kekhawatiran dari klien lain perusahaan perakit tersebut, terutama terkait risiko keamanan siber dan stabilitas pasokan.

Para klien bisa saja mempertanyakan apakah insiden tersebut dapat mengganggu operasional rantai pasok maupun aktivitas perakitan di fasilitas terkait.

Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari Apple maupun perusahaan perakit yang diduga menjadi target serangan siber tersebut.

Satu hal yang pasti, perusahaan sebesar Apple biasanya kerap menjadi target bagi peretas, mengingat nilai strategis dan dampak global dari rantai pasoknya.

Gangguan pada infrastruktur produksi Apple juga berpotensi memengaruhi pasokan perangkat ke berbagai negara.

Di samping itu, serangan siber pada tahap produksi juga bisa memaksa pabrik menghentikan operasional sementara waktu guna memulihkan sistem yang terdampak.

Rantai pasok Apple pernah jadi target serangan

Terkait target serangan siber, bukan kali ini saja rantai pasok Apple menjadi sasaran aktivitas tersebut.

Pada 2018, mitra pembuat chip Apple, TSMC, sempat menghentikan sebagian operasional pabriknya akibat serangan virus yang merusak sistem produksi chip.

Saat itu, Chief Financial Officer TSMC, Lora Ho, menyebut insiden tersebut sebagai serangan pertama yang secara langsung menargetkan lini produksi perusahaan.

Lebih jauh ke belakang, pada 2012, kelompok peretas “Greyhat” juga pernah membobol sistem Foxconn dan membocorkan nama pengguna serta kata sandi vendor yang terhubung.

Kebocoran tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk melakukan rekayasa sosial, termasuk pemesanan palsu dalam skala besar, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari AppleInsider dan MacRumors.

Tag:  #serangan #siber #hantam #pabrik #iphone #china

KOMENTAR