Dirty Vote Ramai Kritik di TikTok, Dianggap Fitnah dan Black Campaign
Film Dirty Vote (instagram/@dandhy_laksono)
20:16
13 Februari 2024

Dirty Vote Ramai Kritik di TikTok, Dianggap Fitnah dan Black Campaign

Pemerhati media sosial sekaligus Founder Drone Emprit Ismail Fahmi menganalisis pendapat warganet TikTok soal film dokumenter Dirty Vote. Film viral ini mengangkat soal fenomena pemilihan umum dan pemilihan presiden alias Pemilu 2024 dan Pilpres 2024 Indonesia.

Riset Drone Emprit memperlihatkan kalau film Dirty Vote justru mendapatkan banyak sentimen negatif dari warganet TikTok. Tercatat pendapat negatif dari film ini mencapai 9,3 juta komentar dengan persentase 52 persen.

Sebaliknya, komentar positif pengguna TikTok terkait film Dirty Vote berjumlah 7,3 juta dengan persentase 41 persen. 7 persen sisanya atau 1,2 juta komentar cenderung netral.

Salah satu akun TikTok yang paling viral membahas film Dirty Vote adalah dekade_08 yang merupakan pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ia mempertanyakan kenapa film tersebut dirilis di masa tenang kampanye Pemilu 2024.

"Ya benar!!! Kenapa film dirty vote baru dirilis di masa tenang? Patut dicurigai untuk memprovokasi rakyat agar tidak percaya pemilu. Kita bukan anti demokrasi, kita ingin membangun demokrasi yang sehat. Masa tenang seharusnya dijadikan ajang introspeksi bukan?" tulis akun tersebut, dikutip dari laporan Drone Emprit, Selasa (13/2/2024).

Akun lain yang viral membahas Dirty Vote di TikTok adalah gsaroso.id yang merupakan pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Ia hanya membagikan cuplikan video film tersebut dengan narasi bukti kecurangan Pemilu 2024.

"DIRTY VOTE Sebuah Desain Kecurangan Pemilu 2024 (02-18) #bocahepakganjar," tulis akun tersebut.

Ismail kemudian menyimpulkan kalau sentimen negatif film Dirty Vote di TikTok berasal dari para akun pendukung Prabowo-Gibran. Ia menyatakan kalau para pendukung opini menganggap film tersebut fitnah dan kampanye hitam alias black campaign.

"Sentimen negatif sebagian besar dari pendukung Prabowo-Gibran yang menganggap film ini fitnah, black campaign yang sengaja dikeluarkan pada hari tenang. Mereka mengajak sesama pendukung untuk tetap ”All in 02” dan tidak terpengaruh oleh film ini," tulis dia dalam akun X @ismailfahmi.

Untuk sentimen positif, Ismail menilai kalau sentimen positif berasal dari akun TikTok pendukung Ganjar-Mahfud.

"Sentimen positif sebagian besar interaksinya dari video yang dibuat oleh akun pendukung Ganjar, meski 03 juga disebut dalam film ini. Mereka membuat highlight dari video di YouTube ke dalam video-video pendek di TikTok," bebernya.

Lebih lanjut Ismail menyimpulkan kalau para pendukung Prabowo-Gibran tidak terpengaruh dengan munculnya film Dirty Vote.

"Kalau dilihat dari komentar, sebagian besar pendukung 02 menyatakan film ini tidak berpengaruh pada pilihan mereka, dan tetap “All in 02”," jelas dia.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #dirty #vote #ramai #kritik #tiktok #dianggap #fitnah #black #campaign

KOMENTAR