Gemini Deep Research di Galaxy S25 Ultra Ubah Euforia Award KGMA Jadi Analisis Data
Ringkasan berita:
- Gemini Deep Research di Samsung Galaxy S25 Ultra memungkinkan pengalaman menonton konser atau award show seperti KGMA 2025 berlanjut menjadi analisis berbasis data, dengan mengolah tren pencarian, engagement fancam, dan percakapan media sosial untuk melihat lonjakan popularitas artis atau member secara lebih objektif.
- Fitur ini berfungsi layaknya asisten riset pribadi yang menyusun rencana, mengumpulkan data, hingga menyajikan laporan rapi dan fleksibel, sehingga berguna bukan hanya bagi penggemar K-pop, tetapi juga jurnalis, mahasiswa, kreator, hingga profesional untuk kebutuhan riset cepat di berbagai topik.
- Menonton konser atau ajang penghargaan musik seperti Korean Global Music Awards (KGMA) 2025 di Seoul biasanya hanya menyisakan fancam, foto, dan kenangan di galeri ponsel.
Namun kali ini, pengalaman tersebut bisa berlanjut lebih jauh. Dengan bantuan fitur Gemini Deep Research di Samsung Galaxy S25 Ultra, euforia setelah konser bisa diubah menjadi analisis data untuk melihat artis atau member mana yang paling melonjak popularitasnya usai tampil di panggung KGMA.
Pengguna cukup memasukkan satu perintah, lalu Gemini akan bekerja seperti asisten riset pribadi: mengumpulkan data, menyusunnya, dan menyajikan hasilnya dalam laporan yang rapi.
Fitur ini cocok untuk penggemar K-pop yang ingin memahami sisi industri di balik panggung, termasuk mahasiswa, kreator konten, hingga pengamat hiburan Korea.
Fitur ini memungkinkan mereka membaca award show dan konser sebagai kampanye besar, bukan sekadar hiburan, lalu menyusunnya menjadi laporan ringkas yang rapi, berbasis data, dan mudah dipahami.
Alhasil, pengalaman fangirling pun bergeser, dari sekadar konsumsi konten menjadi proses analisis yang lebih dalam tentang bagaimana industri K-pop bekerja dan membentuk popularitas artis.
Cara riset di Gemini Deep Research Samsung S25 Ultra
Google Gemini Deep Research di Samsung S25 Ultra.
Cara riset di Gemini Deep Research Samsung S25 Ultra gampang dan gratis. Kalian tinggal buka aplikasi Gemini, lalu klik opsi "Deep Research".
Setelah itu, kalian tinggal tulis prompt dari topik riset yang diinginkan, dalamkonteks ini soal siapa artis atau member yang hype-nya paling melonjak setelah panggung KGMA 2025.
Contoh prompt yang bisa dipakai:
Gemini, analisis siapa artis atau member yang hype-nya paling naik setelah KGMA 2025 berdasarkan search trend, engagement fancam, dan mention di media sosial.
Dari situ, Gemini tidak langsung memberi jawaban singkat, melainkan terlebih dahulu memaparkan rencana risetnya secara rinci.
Gemini Deep Research bekerja layaknya asisten riset pribadi yang menyusun metode, mengumpulkan data, lalu menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan terstruktur.
Gemini menjelaskan tahap demi tahap yang akan dilakukan. Pertama, sistem akan mengumpulkan daftar lengkap artis dan member yang tampil atau memenangkan penghargaan utama di KGMA 2025. Data ini menjadi fondasi awal sebelum masuk ke analisis lanjutan.
Tahap berikutnya adalah membaca tren pencarian. Gemini membandingkan volume pencarian nama artis atau member dalam rentang tujuh hari sebelum dan tujuh hari setelah KGMA 2025.
Lonjakan pencarian menjadi indikator awal apakah penampilan di panggung benar-benar memicu rasa penasaran publik yang lebih luas.
Setelah itu, fokus beralih ke fancam. Gemini menelusuri fancam resmi maupun yang viral dari penampilan KGMA 2025, lalu menghitung metrik engagement seperti jumlah penayangan, likes, dan komentar.
Dari sini terlihat penampilan mana yang paling banyak ditonton ulang, dibicarakan, dan dibagikan oleh penggemar.
Analisis tidak berhenti di platform video. Setelah acara, Gemini juga memetakan penyebutan di media sosial, mulai dari X, forum K-pop, hingga komunitas penggemar.
Volume percakapan serta sentimen positif atau negatif ikut dihitung untuk melihat bagaimana respons publik berkembang setelah panggung dimatikan.
Cukup dengan satu prompt, Gemini Deep Research bekerja layaknya asisten riset pribadi yang menyusun metode, mengumpulkan data, lalu menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan terstruktur.
Hasil akhirnya bukan sekadar daftar nama, melainkan laporan analitis yang rapi, lengkap dengan penjelasan konteks, tabel, dan kesimpulan, layaknya skripsi mini.
Semua data tersebut kemudian dibandingkan secara menyeluruh. Gemini menggabungkan tren pencarian, engagement fancam, dan percakapan media sosial untuk menentukan siapa artis atau member yang mengalami lonjakan hype paling signifikan pasca-KGMA 2025.
Hasil akhirnya bukan sekadar daftar nama, melainkan laporan analitis yang rapi, lengkap dengan penjelasan konteks, table, dan kesimpulan, layaknya skripsi mini.
Yang menarik, rencana riset ini tidak bersifat kaku. Pengguna bisa mengedit atau mempersempit fokus analisis, misalnya hanya membandingkan member tertentu, hanya fancam solo, atau hanya reaksi penggemar di Asia Tenggara.
Setelah rencana disepakati, Gemini akan menjalankan analisis sesuai arahan. Hasil riset kemudian disajikan dalam format dokumen yang bisa dibaca seperti laporan PDF.
Pengguna juga bisa men-generate podcast mini dari hasil analisis. Pembahasan dan suara host-nya juga terbilang natural dan tidak terkesan seperti "AI banget".
Skenario lain
Samsung Galaxy S25 Ultra sekali lagi membuktikan kenapa HP ini disebut ?HP konser andalan. Dengan zoom yang stabil, saya bisa menangkap momen kecil yang sering luput dari mata penonton biasa di KGMA 2025.
Di luar K-pop, Gemini Deep Research di Galaxy S25 Ultra bisa dipakai di jauh lebih banyak skenario yang butuh riset cepat, tapi tetap serius dan berbasis data.
Untuk kerja dan studi, fitur ini cocok buat jurnalis, mahasiswa, peneliti, atau profesional.
Misalnya menganalisis tren AI di Asia Tenggara, membandingkan strategi brand smartphone sebelum dan sesudah peluncuran produk, memetakan isu publik yang ramai dibicarakan, sampai bikin ringkasan riset ala white paper atau laporan mini.
Gemini bisa menyusun rencana riset, mengumpulkan referensi, lalu merangkumnya secara runut. Sementara layar besar S25 Ultra membuat hasil riset panjang itu nyaman dibaca, dikoreksi, dan langsung diberi catatan pakai S Pen.
Di marketing dan bisnis, Deep Research bisa dipakai buat membaca perilaku konsumen. Contohnya menganalisis kenapa sebuah kampanye iklan viral, brand mana yang paling banyak dibicarakan setelah event besar, atau bagaimana sentimen publik terhadap produk tertentu.
Ini bisa dipakai juga untuk social media strategist, brand manager, atau UMKM yang mau ambil keputusan tanpa tim riset besar.
Untuk hobi dan minat personal, skenarionya juga luas. Mulai dari riset destinasi traveling paling viral, membandingkan film atau serial yang paling banyak dibahas setelah rilis, menganalisis tren fashion, sampai memetakan topik investasi atau gadget yang lagi hype.
Bahkan buat pengguna biasa, Gemini Deep Research di Samsung S25 Ultra bisa jadi “asisten mikir” yang ngerangkum informasi kompleks jadi insight yang gampang dicerna, tanpa harus pusing riset manual berjam-jam.
Tag: #gemini #deep #research #galaxy #ultra #ubah #euforia #award #kgma #jadi #analisis #data