Aturan Pengemudi Paling Ketat di Dunia, Finlandia Paksa Pengemudi Belajar Dua Tahun untuk Dapatkan SIM
- Di Amerika Serikat, untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) kerap dianggap sebagai hak dasar yang bisa diraih dengan mudah. Bahkan, remaja berusia 16 tahun cukup menjalani tes singkat sebelum resmi memegang SIM.
Namun situasinya berbeda jauh di Finlandia, negara yang dikenal memiliki aturan mengemudi paling ketat di dunia. Di negara ini, SIM dianggap sebagai sebuah privilese yang harus dibuktikan melalui pelatihan panjang, penguasaan kendaraan, hingga kedisiplinan tinggi.
Finlandia menetapkan usia minimal 18 tahun untuk mengajukan SIM sementara. Setelah itu, prosesnya tidak berhenti di situ. Sebab, pengemudi diharuskan menjalani masa pelatihan dan evaluasi selama dua tahun sebelum mendapatkan SIM permanen.
Masa ini mencakup pendidikan teori, praktik mengemudi, evaluasi perilaku, hingga sesi khusus menghadapi berbagai kondisi berkendara. Bahkan, sesi merawat kendaraan juga termasuk pada langkah mendapatkan SIM permanen.
“Bagaimana hasilnya? untuk tes mengemudi, seperti kebanyakan orang Amerika, Anda akan mendapatkan SIM sementara, di Finlandia, minimal usia 18 tahun, tetapi, setelah itu, prosesnya ketat, memakan waktu dua tahun, untuk mendapatkan SIM permanen. Namun SIM tersebut berlaku hingga Anda berusia 70 tahun,” kata Steven Chupnick seorang pemandu dalam tayangan “Finnish Driver License” pada kanal YouTube MotorWeek.
Sementara itu, instruktur mengemudi Finlandia, Merja Nikunen, menjelaskan bahwa banyak calon pengemudi datang dengan keyakinan bahwa prosesnya akan mudah. Padahal, mendapatkan SIM permanen di Finlandia tak sesederhana itu.
“Banyak orang, bahkan ketika mereka sangat pandai di sekolah, berpikir bahwa itu sangat mudah. Tapi, itu tidak sesederhana itu, Anda harus menunjukkan kepada instruktur bahwa Anda memiliki keterampilan mengemudi, bahwa Anda dapat mengendalikan diri, lingkungan mobil, dan Anda mengemudi dengan aman,” kata Merja.
Keselamatan adalah inti dari seluruh aturan ini. Para kandidat tidak hanya diajarkan cara mengemudi, tetapi juga diminta melakukan penilaian diri dalam berbagai kategori, mulai dari membaca situasi lalu lintas hingga teknik mengendalikan kendaraan. Calon pengemudi didorong memahami batas kemampuan mereka sendiri sebelum terjun ke jalan raya.
Pelatihan juga mencakup penguasaan kendaraan di segala kondisi cuaca. Dengan empat musim dan musim dingin yang ekstrem, pelatihan di jalur licin menjadi wajib. Calon pengemudi harus belajar mengendalikan mobil di permukaan es dan salju, termasuk merespons kejadian tak terduga seperti hewan liar yang menyebrang jalan.
Ketika pelatihan malam tidak memungkinkan, siswa menggunakan simulator berkendara yang meniru kondisi jalan secara realistis. Selain itu, mereka juga diajari merawat kendaraan karena polisi kerap melakukan pemeriksaan keamanan acak. Pendekatan yang ketat ini telah lama menjadi strategi Finlandia untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Kedisiplinan dan keterampilan pengemudi Finlandia bahkan diakui oleh atlet balap profesional. Juara reli Marcus Gronholm dan pembalap Formula 1 Heikki Kovalainen yang sempat mengungkapkan bahwa masyarakat Finlandia terbiasa belajar mengemudi sejak dini dan mengembangkan kontrol kendaraan lebih cepat dibanding negara lain.
“Hal ini cukup umum di Finlandia, orang-orang mulai sangat awal, bukan berarti Anda harus menjadi pembalap Formula 1 untuk merasakannya. Sebenarnya, pembalap biasa di Finlandia mampu mengendalikan mobil sangat awal,” ungkap Heikki.
Dengan serangkaian pelatihan panjang dan evaluasi yang ketat, Finlandia ingin memastikan setiap orang yang memperoleh SIM benar-benar siap. Tidak heran jika prosesnya bisa memakan waktu dua tahun.
Bagi Finlandia, SIM bukan sekadar dokumen, melainkan tanggung jawab besar untuk menjaga keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya, sebuah prinsip yang, menurut banyak pihak, layak ditiru negara lain.
Tag: #aturan #pengemudi #paling #ketat #dunia #finlandia #paksa #pengemudi #belajar #tahun #untuk #dapatkan