



Larry Ellison Ubah Arah Oracle: Tantang Dominasi AWS dan Microsoft dengan Strategi Cloud-AI yang Berbeda
- Oracle, raksasa perangkat lunak yang selama ini dikenal lewat bisnis basis datanya, kini bergerak agresif menantang dominasi Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure.
Di bawah kepemimpinan pendirinya, Larry Ellison, perusahaan ini berupaya membangun model cloud yang berbeda dengan menekankan integrasi kecerdasan buatan (AI) dan aplikasi berskala industri.
Dalam pasar cloud global yang kini dikuasai tiga besar, yakni AWS, Azure, dan Google Cloud, Oracle memang masih berada di posisi "tier kedua". Namun, kinerja terbarunya menunjukkan lonjakan yang signifikan.
Pada kuartal terakhir, unit Oracle Cloud Infrastructure (OCI) mencatat pendapatan sebesar USD 7,2 miliar atau sekitar Rp 119 triliun (kurs Rp 16.580 per dolar AS), tumbuh 28 persen dibanding tahun sebelumnya.
Melansir The Next Platform, Minggu (19/10/2025), Ellison menilai momentum ini sebagai titik balik bagi Oracle untuk memanfaatkan seluruh keunggulannya di era AI. Dalam pidato utama berdurasi lebih dari 90 menit pada ajang Oracle AI World 2025 di Las Vegas, dia menegaskan arah baru perusahaan.
"Oracle Cloud sangat berbeda. Dalam pengertian paling sederhana, kami menjalankan infrastruktur dan aplikasi berskala besar secara bersamaan. Kami satu-satunya penyedia cloud yang melakukan keduanya," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa penyedia cloud besar lain seperti Microsoft, Amazon, dan Google tidak mengembangkan aplikasi industri besar di sektor kesehatan, keuangan, atau layanan publik.
Selain itu, Ellison menjelaskan bahwa tujuan Oracle bukan sekadar mengembangkan teknologi AI, melainkan menggunakannya untuk mengotomatiskan seluruh ekosistem industri. Sebagai contoh, Oracle tengah membangun klaster AI berukuran sangat besar di Abilene, Texas, untuk mendukung pelatihan model AI termasuk kerja sama dengan OpenAI dan xAI milik Elon Musk.
Fasilitas tersebut akan menampung lebih dari 450.000 unit prosesor grafis Nvidia GB200, tersebar di delapan gedung di lahan seluas lebih dari 1.000 hektare. Sistem ini dilengkapi dengan pendingin cair dan pasokan listrik yang bersumber dari jaringan publik serta turbin gas di lokasi.
Selain infrastruktur, kekuatan utama Oracle juga terletak pada basis data dan aplikasi enterprise, yaitu perangkat lunak bisnis berskala besar yang digunakan untuk mengelola keuangan, SDM, dan operasi lintas industri. Ellison menekankan pentingnya integrasi data privat ke dalam model AI.
"Basis data Oracle kini disebut basis data AI karena mampu mengonversi data perusahaan menjadi format yang dapat dibaca model AI. Dengan begitu, perusahaan dapat menggabungkan data mereka dengan model seperti ChatGPT, Grok, Gemini, atau Llama secara aman," jelasnya.
Oracle juga menerapkan pendekatan berbasis AI dalam pengembangan aplikasinya. Setelah mengakuisisi perusahaan teknologi kesehatan Cerner senilai lebih dari USD 28 miliar pada tahun 2022, Oracle menggunakan AI untuk menulis ulang seluruh kode perangkat lunak tersebut.
Ellison menyebut alat baru bernama APEX yang memungkinkan pengembang menghasilkan kode secara otomatis melalui instruksi bahasa alami. "Banyak kode Oracle saat ini tidak ditulis oleh manusia. Kami hanya menyampaikan maksud, dan AI menulis langkah-langkahnya," katanya.
Analis menilai strategi ini menandai perubahan mendasar dalam arah bisnis Oracle. Dengan menggabungkan kekuatan infrastruktur, data, dan aplikasi enterprise, Oracle berusaha menggeser posisinya dari penyedia cloud tradisional menjadi penyedia solusi AI industri berskala besar.
Meskipun masih menghadapi dominasi AWS dan Microsoft, langkah Ellison dinilai sebagai taruhan besar yang dapat membawa Oracle ke puncak kompetisi cloud global. Di tengah percepatan transformasi digital berbasis AI, strategi Oracle ini berpotensi mengubah peta kekuatan industri teknologi dunia serta menempatkan Larry Ellison sebagai salah satu tokoh kunci dalam arah baru komputasi awan global.
Tag: #larry #ellison #ubah #arah #oracle #tantang #dominasi #microsoft #dengan #strategi #cloud #yang #berbeda