Perusahaan Induk Snapchat Lakukan PHK Massal Lagi, Ratusan Karyawan Dirumahkan
Ilustrasi: Platform media sosial Snapchat. (Variety).
13:14
6 Februari 2024

Perusahaan Induk Snapchat Lakukan PHK Massal Lagi, Ratusan Karyawan Dirumahkan

Snap Inc., perusahaan di balik media sosial (medsos) Snapchat dikabarkan telah melakukan rangkaian PHK massal baru. Snap dikabarkan melepas sebanyak 10 % tenaga kerjanya yang sama dengan sekitar 500 orang pegawainya kini dirumahkan.   Dilansir dari CNBC Internasional via Gizmochina, langkah PHK massal ini dilakukan dalam upaya untuk membuat perusahaan bekerja lebih baik dan lebih efisien lagi. Keputusan Snap mencerminkan tren yang lebih besar di dunia teknologi, di mana banyak perusahaan melakukan pemangkasan agar tetap gesit dan kompetitif.    Beberapa PHK lainnya baru-baru ini termasuk PHK yang dilakukan Discord terhadap 17 % karyawannya. PHK massal yang dilakukan Microsoft itu berdampak terhadap hampir 1.900 karyawannya.  

  PHK ini dimaksudkan untuk membantu Snap mengurangi lapisan dalam perusahaan dan meningkatkan pekerjaan tatap muka antar tim. Hal ini merupakan langkah strategis untuk menjaga perusahaan tetap kuat dan fokus, terutama di saat industri teknologi sedang menghadapi banyak perubahan.   Perusahaan teknologi lain, termasuk nama-nama besar seperti Okta dan Zoom, juga telah melakukan PHK baru-baru ini. Faktanya, sektor teknologi mengalami hampir 24.000 PHK pada bulan Januari saja.   Snap telah mengalami hal ini sebelumnya, dengan beberapa kali PHK yang dimulai pada tahun 2022. Hal ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyelaraskan struktur perusahaan dengan tujuan pertumbuhan dan inovasinya.   

  PHK terbaru ini diperkirakan menelan biaya antara USD 55 juta hingga USD 75 juta atau berkisar Rp 866 miliar lebih sampai Rp 1,1 triliun lebih. Perusahaan ini juga menjadi sorotan karena dampak media sosial terhadap generasi muda, dan CEO Evan Spiegel baru-baru ini berbicara kepada Komite Kehakiman Senat mengenai masalah ini.    Terlepas dari tantangan ini, Snap baru-baru ini berhasil meningkatkan pendapatannya dari iklan digital dan mulai membeli kembali saham senilai USD 500 juta atau berkisar Rp 7,8 triliun.    Bahkan dengan upaya-upaya tersebut, harga saham Snap masih berada di bawah harga penawaran umum perdana dan jauh dari puncaknya pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang melewati masa-masa sulit, mencoba menemukan jalur terbaik ke depan dalam lanskap teknologi yang berubah dengan cepat.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #perusahaan #induk #snapchat #lakukan #massal #lagi #ratusan #karyawan #dirumahkan

KOMENTAR