Ekonomi Lagi Sulit Riot Games Lakukan PHK Massal, Pangkas 11 Persen Pekerjanya
Ilustrasi: Game League of Legends yang dikembangkan Riot Games. (GamesHub).
13:40
27 Januari 2024

Ekonomi Lagi Sulit Riot Games Lakukan PHK Massal, Pangkas 11 Persen Pekerjanya

- Riot Games, salah satu lini usaha dari Tencent yang bergerak di bidang pengembangan dan publikasi game dikabarkan baru saja melakukan PHK massal. Nama di balik game favorit kultus League of Legends ini telah mengumumkan PHK secara signifikan.    Keputusan PHK tersebut kabarnya mempengaruhi sekitar 11 % tenaga kerja globalnya atau berarti sekitar 530 karyawan mereka. Berita ini merupakan gelombang kejutan di komunitas game, menyoroti tantangan yang dihadapi bahkan oleh penerbit game digital sukses dalam iklim ekonomi saat ini.   Seperti sudah dijelaskan sedikit di atas, Riot Games, anak perusahaan Tencent Holdings, telah menjadi pemain terkemuka di arena game online. Namun, perusahaan kini bergulat dengan kenyataan pahit dari pasar yang stagnan.   

  Kesulitan ekonomi, tingkat inflasi yang tinggi dan tren di kalangan pemain untuk membatasi pengeluaran mereka pada judul-judul baru atau tetap menggunakan beberapa judul favorit telah memberikan pukulan keras pada industri ini. Tantangan tersebut tidak dirasakan Riot sendirian,  tahun lalu, Electronic Arts juga memangkas jumlah tenaga kerjanya sebesar 6 % dan mengurangi penggunaan ruang kantor, yang menandakan tren pengetatan ikat pinggang yang lebih luas di seluruh sektor.   Surat CEO Dylan Jadeja kepada karyawannya mengungkapkan introspeksi kritis dalam Riot. Dia mengakui hilangnya fokus perusahaan dan pertumbuhan biaya yang tidak berkelanjutan menjadi alasan dilakukannya pemangkasan pada sejumlah karyawan mereka.   Pengakuan ini merupakan gambaran sekilas tentang cara kerja internal sebuah perusahaan game besar, yang sering kali dianggap tak terkalahkan oleh basis penggemarnya.  

  "Saat ini, kami adalah perusahaan yang tidak memiliki fokus yang cukup tajam, dan sederhananya, kami mempunyai terlalu banyak hal yang sedang berjalan. Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil seperti yang kami harapkan. Biaya kami telah meningkat sampai pada titik di mana mereka tidak berkelanjutan,” kata Jadeja dalam suratnya dilansir dari Reuters via Gizmochina.    Restrukturisasi bukan hanya soal pengurangan. Riot bertujuan untuk mempertajam fokusnya pada judul-judul tersuksesnya: “League of Legends,” “Valorant,” “Teamfight Tactics,” dan “Wild Rift.” Namun, penghentian pengembangan game baru di bawah “Riot Forge” dan pengurangan fitur dan staf tertentu di “Legends of Runeterra” cukup menggarisbawahi kedalaman perubahan strategis ini.   Pergerakan Riot terjadi di tengah keterlibatan Tencent yang lebih luas dalam industri game, termasuk kepemilikan saham di raksasa game Amerika lainnya seperti Epic Games. Perombakan di Riot Games ini mungkin menjadi pertanda perubahan yang bisa kita lihat di seluruh industri seiring dengan upaya perusahaan untuk beradaptasi dengan lanskap game yang terus berkembang dan tekanan ekonomi.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #ekonomi #lagi #sulit #riot #games #lakukan #massal #pangkas #persen #pekerjanya

KOMENTAR