



Bawa Misi Pertahankan Konsumen dari Generasi ke Generasi, Perkenalkan Produk Baru yang EV Ready
-Bridgestone kembali berpartisipasi dalam Indonesia International Motor Show (IIMS). Lalu, apa yang ingin dicapai pada keikutsertaan mereka pada IIMS 2025 yang diselenggarakan di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat tersebut? Berikut ini adalah wawancara dengan Head of Consumer Bridgestone Tire Indonesia Gatot Adrie Triyono di sela-sela penyelenggaraan IIMS 2025.
Bridgestone sudah sekian lama berpartisipasi dalam IIMS. Lalu, untuk pelaksanaan tahun ini, apa pesan yang ingin disampaikan, apa tujuan yang ingin dicapai?
Tujuan utama kami ikut dalam IIMS ini adalah ingin mempertahankan brand image. Ada massage yang mau disampaikan yaitu Bridgestone from generation to generation, kiami mencoba menyampaikan bahwa Bridgestone hadir di Indonesia sudah sebegitu lamanya, dari 1976. Harapannya adalah memang, kami mempertahankan konsumen di Indonesia dari generasi ke generasi. Spesifik untuk IIMS tahun ini, kita memang untuk sekalian memperkenalkan produk baru, Turanza 6.
Menurut Anda, apa yang menjadi kebutuhan dari konsumen di Indonesia berkaitan dengan ban mobil? Lalu, apa yang dilakukan untuk menjawab segala kebutuhan tersebut?
Kebutuhan konsumen Indonesia akan ban terus meningkat. Awalnya hanya melihat ban hanya sekadar ban, part pendukung dari mobil. Tapi lama-kelamaan, ekspektasi dari customer meningkat. Ban itu memang harus yang nyaman, senyap, dan juga mendukung efisiensi dari penggunaan BBM pada mobil. Konsumen ekspektasi meningkat. Karena itulah bridgestone setiap mengeluarkan produk baru, juga melihat dari hal itu.
Kami punya berbagai macam produk. Potenza untuk performa tinggi, grip-nya lebih kuat, Turanza arahnya kepada kenyamanan dan kesenyapan ban saat digunakan, lalu Dueler ke arah SUV, Ecopia yang paling murah, incar ke arah efisiensi BM
Turanza sendiri pertama keluar pada 2000. Bisa ke SUV bisa MPV, sedan juga bisa. Lebih ke arah comfort. Semua mobil butuh comfort, segmennya lebih luas. Pembaruannya pada Turanza 6 ini adalah peningkatan kenyamanan dan kesenyapan 8 persen dari produk sebelumnya, ada peningkatan dari wet handling dan masa pakai ada improve sebesar 14 persen. Tapi, masa pakai tidak pakai diprediksi, karena tergantung pemakaian. RRC (rolling resistant coefficient), hubungannya dengan BBM, peningkatannya 15 persen.
Saat ini ekosistem otomotif yang berkelanjutan melalui munculnya kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) mulai tumbuh di Indonesia. Lalu, bagaimana dukungan dari Bridgestone terhadap munculnya ekosistem EV tersebut?
Kami selalu menyambut baik pembaruan-pembaruan dalam industri otomotif. Salah satu bentuk dukungan kami adalah hadirnya Turanza 6. Produk ini sudah EV ready, artinya, sangat cocok digunakan untuk EV. Dengan improvement-improvement tadi itu ya, bisa dipakai untuk EV dan konvensional (internal combustion engine/ICE) itu bisa.
Poin plusnya adalah, saat men-develop ban ini, tidak hanya dicoba untuk mobil ICE. Tapi juga dites dengan EV. Kalau EV adalah kebutuhan khusus. Contoh, baterai kan bebannya sangat berat. Dibutuhkan ban yang mampu menampung beban dari baterai mobil EV, kedua, kami melihat karena EV ini noise-nya sangat rendah, jadi kami harus bisa membuat ban yang senyap. Untuk memaksimalkan EV, memang kami buat khusus Turanza 6 untuk menjawab kebutuhan customer pemilik EV.
Data Gaikindo pada 2024 menunjukkan, target awal di angka 1,1 juta unit mobil terjual tak bisa dicapai, hingga diturunan menjadi 850 ribu. Apakah lesunya dunia otomotif di Indonesia tersebut juga berpengaruh kepada Bridgestone? Lalu, apa tantangan ke depan yang akan dihadapi pada tahun ini menurut Anda?
Kenyataan itu menunjukkan ada perubahan pada daya beli konsumen. Apakah akan berdampak kepada kami? Pastinya ada. Daya beli customer di Indonesia sedang kurang oke,. Artinya, customer sedang sangat memilih-milih dengan lebih cermat. Kalau dampak penjualan secara langsung, tidak langsung memang. Karena memang penggantian ban, misalnya customer beli mobil baru, satu atau dua tahun ke depan baru mereka ganti.
Kalau 2025 ini, tantangan terbesarnya adalah daya beli masyarakat yang menurun, kalau tantangan dari kebutuhan customer, kami berusaha menjawab semua keinginan customer. Orang Indonesia, top of mind ban harus bisa efisien dan nyaman. Customer Indonesia sudah sangat sadar mengenai safety. Sekarang customer sangat concern pada kualitas ban. Itu menjadi salah satu poin positif dari customer Indonesia. Ban sudah bukan sekadar pendukung, tapi sudah jadi bagian penting dari mobil itu sendiri. Berharap customer Indonesia bisa merasakan experience berbeda dari suatu ban. (*)
Tag: #bawa #misi #pertahankan #konsumen #dari #generasi #generasi #perkenalkan #produk #baru #yang #ready