



Sanksi AS Tak Mempan, Startup AI China Sukses Kalahkan Pamor ChatGPT
Menurut catatan Sensor Tower, firma riset yang terus mendata aplikasi, DeepSeek milik perusahaan rintisan asal China itu menjadi aplikasi gratis teratas di App Store AS, mengalahkan ChatGPT.
Ini merupakan pencapaian yang baik bagi pengembang DeepSeek yang baru dirilis pada 10 Januari 2025. Sensor Tower menjelaskan popularitas DeepSeek melonjak drastis karena aplikasi ini menghadirkan DeepSeek V3.
Tak hanya itu DeepSeek juga dilatih menggunakan chipset H800 milik NVIDIA sehingga mampu menyamai atau bahkan melampaui kecerdasan model AI buatan AS, ChatGPT.
DeepSeek R1 turut dipuji peneliti karena mampu menangani tugas penalaran rumit, khususnya dalam matematika dan pembuatan kode AI.
Model ini memakai pendekatan berjuluk 'rantai pemikiran' mirip dengan ChatGPT o1, memungkinkannya memecahkan masalah dengan memproses kueri langkah demi langkah, sebagaimana dikutip dari BBC International.
Dengan kecerdasan seperti ini DeepSeek menjadi perusahaan pertama yang dipuji berdasarkan kinerjanya oleh industri teknologi AS, meski saat ini industri chipset China tengah menghadapi ketatnya sanksi AS.
Dimana baru-baru ini negara paman Sam AS meningkatkan persyaratan terkait pembatasan chip komputer canggih dan teknologi kecerdasan buatan (AI) buatan pabrik AS.
Dengan aturan tersebut distribusi global Chip AI asal AS hanya diperbolehkan untuk negara-negara sekutu dekat AS. Sementara pasokan chip sejumlah negara akan dibatasi sesuai dengan kelompoknya.
Alih-alih melemahkan kemampuan AI China, sanksi itu justru mendorong perusahaan rintisan asal China termasuk DeepSeek untuk membuktikan bahwa model AI asal Tiongkok yang meski dibuat dengan biaya murah, mampu menandingi produk AI dari Amerika Serikat.
Dimitris Papailiopoulos, peneliti di lab penelitian AI Frontiers Microsoft, mengatakan hal paling mengejutkan tentang DeepSeek R1 adalah kesederhanaan rekayasanya dalam memberikan jawaban yang akurat, meski mengurangi waktu komputasi sambil mempertahankan tingkat efektivitas tinggi," katanya.
Terlepas dari kelebihan yang telah disebutkan, peneliti DeepSeek mengungkapkan dalam sebuah makalah bulan lalu bahwa model DeepSeek-V3 menggunakan chip Nvidia H800 untuk pelatihan, dengan biaya yang tercatat kurang dari 6 juta dolar AS.
Biaya pelatihan yang relatif rendah ini telah memicu keraguan di kalangan para eksekutif teknologi AS tentang efektivitas kebijakan kontrol ekspor tersebut.
Tag: #sanksi #mempan #startup #china #sukses #kalahkan #pamor #chatgpt