Profil Hugo Samir yang Dicoret Dari TC Timnas U20, Sarat Potensi Dekat dengan Kontroversi
Penyerang timnas U20 Indonesia, Hugo Samir, saat menjalani wawancara di program ROSI yang tayang eksklusif di Kompas TV pada Kamis (30/3/2023) malam WIB. Terkini, Hugo Samir mesti menerima tindakan rasis setelah menerima kartu merah dalam laga timnas U24 Indonesia vs Uzbekistan di Asian Games 2022.(TANGKAPAN LAYAR YT KOMPAS TV)
12:02
20 Januari 2024

Profil Hugo Samir yang Dicoret Dari TC Timnas U20, Sarat Potensi Dekat dengan Kontroversi

Penyerang muda Hugo Samir dicoret pelatih Indra Sjafri dari pemusatan latihan Timnas Indonesia U20 yang dilaksanakan di Jakarta. TC kali ini merupakan bentuk persiapan timnas U20 menyambut Piala AFF U19 2024, dan Kualifikasi Piala Asia 2025.

Kabar pencoretan tersebut dikonfirmasi secara langsung oleh pelatih, Indra Sjafri.

“Sudah dipulangkan ke klub,” katanya, Jumat (19/1/2024).

Ia memastikan bahwa pencoretan ini merupakan kebijakan tim pelatih yang sedang mencari komposisi terbaik.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa pencoretan ini tidak bersifat permanen.

Artinya Hugo Samir mempunya peluang kembali jika mampu mencuri menarik perhatian bersama Borneo FC U20, klubnya saat ini.

“Alasannya sama dengan pemain lain, kami pulangkan ke klub untuk berlatih lebih lanjut di klubnya,” kata Indra Sjafri.

“Nanti kalau ada perkembangan lebih baik dari semua pemain-pemain lain yang sudah kami pulangkan, bisa kami panggil lagi,” sambungnya.

Hugo Samir cukup familiar di telinga penikmat sepa bola Tanah Air.

Ia merupakan putra kandung dari pelatih Brasil kawakan di Liga Indonesia, Jacksen F Tiago dengan istrinya Nadira Bajamal.

Meskipun ayahnya tetap mempertahankan Kewarganegaraan Brasil-nya, namun pemian kelahiran Surabaya 25 Januari 2005 itu mengambil status sebagai WNI.

Sejak kecil, ia ingin melanjutkan jejak sang ayah di dunia sepakbola. Keinginan itu pun didukung Jacksen F Tiago yang secara eksklusif mengarahkannya

Pada usia 14 tahun, ia sudah masuk dalam tim Barito Putera U-16 yang bermain di Elit Pro Academy.

Ia hampir selalu bermain pada level usia yang lebih tinggi dibanding usianya.

Hugo Samir mampu meraih gelar top skor Karlos Cup pada tahun 2016 dengan mencetak 11 gol dari 7.

Kemampuannya membuat dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U19 dan U20. Ia dimainkan pada tiga laga uji coba melawan Fiji U20, Selandia Baru dan Guatemala.

Di ajang resmi ia menjadi pilihan pelatih tampil di seluruh pertandingan babak penyisihan grup saat melawan Iraq U20, Syria U20 dan Uzbekistan U20.

Sayangnya Indonesia gagal melaju ke babak selanjutnya.

Dari enam laga tersebut ia menyumbang dua assist.

Kiprah Hugo Samir berlanjut, di usia yang masih 18 tahun itu dipanggil Indra Sjafri untuk membantu Indonesia U24 di Asian Games 2022.

Ia menyumbang satu gol dan membantu Indonesia lolos ke babak 16 besar melalui slot peringkat ketiga terbaik.

Sayangnya di babak 16 besar ia membuat keputusan kontroversial. 

Dia membuat pelanggaran kepada pemain Uzbekistan yang menyebabkannya diusir karena mendapatkan kartu kuning kedua.

Padahal saat itu Indonesia sedang memiliki momentum untuk bangkit setelah tertinggal.

Pada akhirnya Uzbekistan menggandakan kedudukan dan Indonesia gugur dengan skor 0-2.

Kartu merah itu membuatnya disalahkan, bahkan pelatih Indra Sjafri mengaku kecewa dengannya.

Itu bukan satu-satunya kontroversi yang ia lakukan.

Di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U18 2021, Hugo Samir tak bisa menahan emosi dan menendang perangkat pertandingan.

Akibat ulahnya itu, PSSI memberikannya hukuman larangan mengikuti seluruh kegiatan sepak bola di bawah PSSI selama 12 bulan dan denda 5 juta rupiah.

Catatan merah kedua terjadi pada EPA Liga 1 U20 2023-2024. Ia terbukti melakukan pemukulan kepada pemain Persib Bandung dan menyebabkannya dihukum larangan main dua pertandingan.

      View this post on Instagram      

A post shared by Sports Kompascom (@sports.kompascom)

Editor: Suci Rahayu

Tag:  #profil #hugo #samir #yang #dicoret #dari #timnas #sarat #potensi #dekat #dengan #kontroversi

KOMENTAR