Keinginan An Se-young Pakai Sponsor Pribadi Ditolak Federasi, Pemerintah Turun Tangan
Keinginan An Se-young Pakai Sponsor Pribadi Ditolak Federasi, Pemerintah Turun Tangan - An Se-young ketika berlaga di ajang bertajuk Olimpiade Paris 2024. 
09:10
13 Agustus 2024

Keinginan An Se-young Pakai Sponsor Pribadi Ditolak Federasi, Pemerintah Turun Tangan

- Gegeran An Se-young dan Federasi Badminton Korea (BKA) terus berlanjut hingga pemerintah Korea lewat Kemenpora turun tangan.

Isu terbaru dari efek konflik antara An Se-young dengan Federasi Badminton Korea terkait dengan keinginan sang atlet untuk memakai sponsor pribadi.

Usulan yang diungkap An Se-young tersebut bertujuan untuk kenyamanan sang atlet khususnya ketika bertanding di event BWF World Tour.

BKA justru dengan tegas beserta penjelasannya tidak mengizinkan atlet penghuni Pelatnas untuk menggunakan sponsor pribadi.

Pasalnya menurut aturan BKA telah menandatangani dengan sponsor tertentu dan atlet Pelatnas harus menggunakannya.

An Se Young saat melawan Carolina Marin pada final Indonesia Masters di Istora Senayan Jakarta, Minggu (29/1/2023). An Se Young saat melawan Carolina Marin pada final Indonesia Masters di Istora Senayan Jakarta, Minggu (29/1/2023). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Atlet boleh menggunakan sponsor pribadi jika An Se-young sudah menghuni Pelatnas kurang lebih 5 tahun dan berusia 27 tahun.

Sementara sekarang usia An Se-young masih 22 tahun.

Bukan cuma perkara usia, dirangkum dari Naver yang mengutip SBS, ada pertimbangan lain dari BKA masalah sponsor pribadi.

Sponsor yang diterima BKA dari perusahaan A per tahun adalah 2,75 juta dolar atau sekira Rp43,8 miliar.

Jumlah ini sekitar 21 persen dari pendapatan tahunan BKA dan merupakan satu-satunya uang yang dimiliki asosiasi.

"Saya berharap mereka melonggarkan aspek sponsorship dan kontrak daripada memblokirnya," ungkap An Se-young.

Media Korea menilai, memang saat ini An Se-young bisa menghasilkan banyak uang jika menandatangani kontrak sponsor pribadi.

Namun hal itu jadi kerugian justru bakal didapat oleh federasi andaikan atletnya menggunakan sponsor pribadi.

"Jika sponsor individu diperbolehkan, maka kerugian tidak dapat dihindari, seperti berkurangnya dukungan dari sponsor yang dikontrak oleh federasi, yang mengakibatkan berkurangnya partisipasi atlet lain dalam kompetisi internasional (ex: BWF World Tour)," bunyi laporan SBS.

Dengan uang sponsor yang didapat, federasi sejatinya bisa mengirim banyak atlet untuk bisa menambah penghasilan lainnya.

"Skala pengiriman tim nasional dan tim yunior ke mana pun penting. Entah Anda berpartisipasi dalam lebih sedikit kompetisi atau mengurangi jumlah pemain, Anda tetap harus mencari nafkah berdasarkan uang," ungkap pengurus BKA.

Menariknya meskipun federasi enggan untuk memberikan izin terkait adanya sponsor pribadi, Kemenpora Korea punya pandangan lain.

Mengingat zaman sudah berubah, Kemenpora justru ingin meninjau kembali usulan yang dilayangkan oleh An Se-young.

"Karena zaman telah banyak berubah dan para pemain juga banyak berubah, saya pikir akan lebih tepat jika mengubah sistem ke sistem yang lebih ramah pemain," papar Kemenpora Korea.

Federasi Badminton telah memulai penyelidikan terkait kontroversi Ahn Se-young terkait salah diagnosa pada cederanya.

Sementara itu Kemenpora Korea berencana untuk memeriksa secara menyeluruh tuduhan manajemen cedera yang tidak memadai dan pemaksaan untuk berpartisipasi dalam kompetisi.

Kemenpora Korea menegaskan bahwa pengumuman hasil investasi kasus tersebut akan dibeberkan pada bulan depan.

Perlu diketahui, segala bentuk upaya penyelidikan dan investigasi baik dari An Se-young, federasi, hingga Kemenpora sudah dimulai sejak kemarin Senin (12/8/2024).

Sedangkan dalam waktu dekat ini An Se-young memiliki agenda tanding di Japan Open maupun gelaran di rumah sendiri yaitu Korea Open.

Menarik disimak hasil yang akan dirilis oleh pemerintah Korea atas investigasi yang dilakukan.

(Tribunnews.com/Niken)

Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

Tag:  #keinginan #young #pakai #sponsor #pribadi #ditolak #federasi #pemerintah #turun #tangan

KOMENTAR