Bedah Statistik Spanyol Jelang Hadapi Prancis di Final Olimpiade 2024
Para pemain Spanyol bereaksi di akhir pertandingan sepak bola putra Grup C Olimpiade 2024 antara Spanyol vs Mesir di Stadion Bordeaux di Bordeaux pada 30 Juli 2024. Philippe LOPEZ / AFP
14:36
8 Agustus 2024

Bedah Statistik Spanyol Jelang Hadapi Prancis di Final Olimpiade 2024

Prancis dan Spanyol akan saling sikut untuk memperebutkan medali emas cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade 2024. Dua tim raksasa Eropa ini akan bentrok di babak final di Parc des Princes, Paris pada Jumat (9/8/2024) pukul 23.00 WIB.

Kedua tim telah menunjukkan penampilan memikat sepanjang turnamen dan kini bersiap untuk memperebutkan medali emas.

Timnas Spanyol U-23, yang dikenal dengan gaya permainan tiki-taka yang khas, telah melewati babak kualifikasi yang menantang untuk mencapai partai puncak.

Mereka berhasil menyingkirkan Jepang dan Maroko, dua tim kuat, untuk mengamankan tempat di final.

Bedah Statistik Spanyol

Menyitat Total Football Analysis, Spanyol memiliki kemampuan menyerang yang solid. Mereka berada di peringkat ke-4 dalam tembakan dengan 68 percobaan dan ke-2 dalam umpan silang dengan 94.

Meskipun tidak dominan dalam dribel satu lawan satu, La Roja efektif dalam menciptakan peluang di kotak penalti, terbukti dengan peringkat kelima dalam hal sentuhan di area tersebut dengan 88.

Spanyol U23 berada di peringkat ke-1 dalam operan progresif (386) tetapi tidak masuk dalam lima besar untuk operan kunci.

Mereka berada di peringkat ke-5 dalam lari progresif (38) dan ke-5 dalam penyelesaian di dalam kotak penalti (38).

Tingkat operan mereka yang tinggi dan permainan build-up yang efektif menekankan permainan berbasis penguasaan bola yang kuat dan kemampuan mengoper yang kreatif.

Jepang vs Spanyol Semifinal Olimpiade 2024 (AFP)Jepang vs Spanyol Semifinal Olimpiade 2024 (AFP)

Namun, pertahanan Spanyol menjadi sorotan. Meskipun tampil cukup baik dalam duel-duel defensif, mereka perlu meningkatkan kemampuan dalam memblok tembakan dan intersep. Sejauh ini, mereka telah menerima 52 tembakkan ke gawang.

Selain itu, beberapa kesalahan konsentrasi telah menyebabkan kebobolan gol dalam beberapa pertandingan, menjadi area yang perlu diperbaiki.

Mereka berada di peringkat ke-4 dalam duel bertahan (317) tetapi tidak masuk dalam lima besar untuk tembakan yang diblok, intersepsi, atau duel udara.

Spanyol juga berada di peringkat ke-2 dalam pelanggaran yang dilakukan (76) dan ke-2 dalam kartu kuning (13), yang menunjukkan perlunya disiplin yang lebih baik.

Formasi Spanyol

Spanyol menggunakan formasi 4-2-3-1 di atas kertas dan selama persiapan mereka, tetapi juga transisi antara 4-3-3.

Spanyol suka membangun dengan formasi nominal 4-2-3-1, di mana dua gelandang pivot memutuskan siapa yang turun untuk menerima bola dari bek tengah dan bek sayap.

Namun, ini bukan sekadar 4-2-3-1. Spanyol sering bermain dengan Fermin Lopez sebagai penyerang nomor 10 atau penyerang kedua, yang turun untuk menerima bola dari lini tengah atau bergerak maju untuk membentuk kemitraan penyerang ganda dengan Abel Ruiz.

Ketika hal ini terjadi, Spanyol memerintahkan pemain sayap mereka untuk bergerak lebih tinggi, menciptakan formasi 4-2-4.

Saat pemain sayap bergerak maju dan Lopez bergeser ke posisi penyerang, bek sayap maju ke lini tengah, bertransisi ke formasi 2-4-4.

Di fase bertahan, Spanyol lebih suka bermain dalam formasi 4-4-2 yang lebih kompak.

Mereka bertujuan agar lini pertahanan kedua mereka padat di tengah daripada menutupi lebar secara bersamaan.

Empat gelandang di lini kedua diinstruksikan untuk bermain agresif dan mengambil peran menjaga pemain.

Kekuatan dan Kelemahan Spanyol

  • Kekuatan

Kekuatan Spanyol terletak pada penguasaan bola dan melelahkan lawan, pada dasarnya "bertahan dengan bola."

Para pemain muda mereka juga telah aktif bermain di level senior di kompetisi papan atas Eropa.

Pemain terkenal termasuk Juan Miranda, Pau Cubarsi, Eric Garcia, Pablo Barrios, Sergio Gomez, dan Fermin Lopez, semuanya memiliki pengalaman papan atas yang substansial.

  • Kelemahan

Kelemahan utama tim Spanyol ini adalah konsentrasi pertahanan mereka pada waktu-waktu tertentu.

Tim Spanyol telah kebobolan satu gol di setiap pertandingan selama Olimpiade ini kecuali pertandingan perempat final melawan Jepang, di mana VAR menganulir gol tersebut.

Pertandingan terakhir babak penyisihan grup melawan Mesir menyoroti masalah ini. Mereka kebobolan dua gol dan kalah dalam pertandingan tersebut dengan skor 2-1.

Alasan di balik dua gol yang masuk adalah karena kesalahan pemain Spanyol dalam mengoper bola ke belakang, yang membuat penyerang Mesir itu bebas melepaskan tembakan ke gawang.

Gol kedua terjadi karena pertahanan Spanyol yang tidak memperhatikan bola, sehingga meninggalkan ruang terbuka yang dimanfaatkan dan dieksekusi oleh Mesir.

Pemain Kunci Spanyol

Fermín López telah muncul sebagai pemain kunci bagi Barcelona, unggul sebagai gelandang serang.

Pada usia 21 tahun, López telah bermain selama 1.381 menit musim ini, menempati peringkat ke-2 dalam gol dengan empat gol dan peringkat ke-3 secara keseluruhan dalam gol dan assist gabungan dengan total 5 gol selama Olimpiade ini.

Secara keseluruha, Fermin Lopez adalah gelandang serba bisa dan serba bisa, yang berkontribusi signifikan dalam penyerangan dan pertahanan, menjadikannya talenta yang menjanjikan bagi Barcelona dan Spanyol.

Lopez tidak terbatas pada satu posisi; ia dapat bermain sebagai gelandang tengah, penyerang, atau penyerang kedua.

Namun, ia paling berkembang sebagai second striker, yang diposisikan di antara gelandang tengah dan penyerang, yang telah menjadi perannya selama Olimpiade ini.

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #bedah #statistik #spanyol #jelang #hadapi #prancis #final #olimpiade #2024

KOMENTAR