Demi Kemajuan Olahraga Berkuda, PP Pordasi Gandeng Kementan Wujudkan Zona Bebas Penyakit Kuda
PP PORDASI dan Kementrian Pertanian menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Rabu (22/1/2025). 
22:50
22 Januari 2025

Demi Kemajuan Olahraga Berkuda, PP Pordasi Gandeng Kementan Wujudkan Zona Bebas Penyakit Kuda

– Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) baru saja menekan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

Kerja sama tersebut difokuskan untuk mewujudkan zona bebas penyakit kuda atau equine disease free zone (EDFZ) dengan target terdekat di Bali dan Jabodetabek.

Ketua Umum PP PORDASI, Aryo Djojohadikusumo, menyebut jika sejak Asian Games 2018, belum ada lagi EDFZ sehingga kuda dan atlet Indonesia kesulitan mendapatkan jam terbang.

“EDFZ di Bali dan Jabodetabek adalah harga mati untuk kita bisa membuat acara-acara berkuda internasional dengan mengundang atlet dan kuda dari luar negeri sehingga bisa mengembangkan olahraga ini," ujar Aryo dalam keterangan resmi PP PORDASI, Rabu (22/5/2025).

Aryo menjelaskan, kerja sama pihaknya dengan Kementan menjadi langkah strategis untuk mengintegrasikan berbagai potensi sektor peternakan kuda dengan olahraga berkuda di Indonesia.

Pengembangan kuda lokal tidak hanya akan memperkuat sektor olahraga berkuda, namun juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya para peternak.

“Olahraga berkuda tidak hanya memiliki nilai prestasi, tetapi budaya dan ekonomi. Dengan sinergi ini, saya optimistis kita dapat meningkatkan kualitas ekosistem berkuda di Indonesia sekaligus membuka peluang baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Aryo.

Nota Kesepahaman ini mencakup sejumlah program strategis untuk pengembangan sektor peternakan kuda di Indonesia.

Ada beberapa poin penting yang menurut Aryo sejalan dengan kerja sama dengan Kementan.

Hal itu antara lain adalah pengembangan rumpun kuda loka, pengembangan sistem peternakan kuda yang modern dan berkelanjutan, pembinaan asosiasi dan kelembagaan peternak kuda, serta pertukaran data dan informasi.

"Keseluruhan program ini dirancang untuk mendukung perkembangan olahraga berkuda di Indonesia sekaligus memberikan dampak positif bagi komunitas peternak kuda," jelas Aryo.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan jika kerja sama dengan PP PORDASI juga diarahkan untuk pengembangan kuda lokal.

Dengan persilangan kuda dari negara lain, maka diharapkan peternak kuda bisa menghasilkan kuda yang berkualitas.

“Kami memerlukan kuda yang hebat berkualitas olimpic untuk bisa bersaing. Kita kembangkan dan jaga kualitasnya,” kata Amran.

Menurut Amran, melalui pemantauan dan evaluasi bersama yang dilakukan secara berkala, diharapkan kerja sama ini bisa dapat bermanfaat bagi semua pihak.

“Kami berharap sinergi ini benar-benar membawa dampak signifikan bagi sektor peternakan kuda dan olahraga berkuda di Indonesia. Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk menunjukkan potensi besar bangsa di bidang ini,” pungkas Amran.

Sementara itu, Ketua Komisi Peternakan PP PORDASI, Prof. Muladno, juga mengapresiasi langkah yang disusun Kementan terkait EDFZ.

Hal tersebut menurutnya sangat krusial supaya kuda-kuda Indonesia bisa bertanding di tingkat internasional termasuk target mengikuti Olimpiade Los Angeles 2028.

"Itu penting karena kalau tidak EDFZ, kuda tidak bisa keluar masuk. Untuk meningkatkan kualitas kuda supaya kuda kita bisa berkompetisi di level internasional," ujar Muladno.

Lebih lanjut, PP PORDASI bersama Kementan dalam waktu dekat akan mewujudkan pendataan, registrasi, dan pembuatan Paspor Kuda baik lokal maupun elit.

Hal tersebut untuk memastikan Indonesia memiliki data kuda yang akurat baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

 

 

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Tag:  #demi #kemajuan #olahraga #berkuda #pordasi #gandeng #kementan #wujudkan #zona #bebas #penyakit #kuda

KOMENTAR