Tatap Asian Games dan Olimpiade LA, PP Pordasi Siapkan Implementasi Teknologi di Olahraga Equestrian
Agenda tahunan yang dihadiri oleh anggota AEF dari 33 negara itu bertujuan untuk membahas perkembangan olahraga equestrian melalui berbagai kerja sama serta kompetisi di regional Asia.
Ketua Umum PP PORDASI, Aryo Djojohadikusumo mengatakan bahwa rancangan kompetisi hingga program pembinaan masuk dalam pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan itu juga menjadi langkah bersama dalam menatap Asian Games ke-20 di Aichi-Nagoya, Jepang, tahun 2026.
Aryo menilai pembahasan AEF tersebut sejalan dengan visi PP PORDASI yang memiliki target untuk Indonesia.
Selain Asian Games, secara tidak langsung ajang ini turut mendorong agar atlet berkuda Indonesia dapat berlaga di Olimpiade Los Angeles (LA) 2028 mendatang.
“Program pembinaan yang terstruktur dan berkesinambungan sangat diperlukan karena kami memiliki misi agar atlet Indonesia dari cabang olahraga berkuda bisa masuk dan berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang,” ujar Aryo, dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Senin (13/1/2025).
Aryo pun menyebut jika dalam pembicaraan dengan Presiden AEF Hamad Al-Attiyah, dibahas pula rencana program pertukaran officials, seperti juri, steward, dan technical official antarnegara.
AEF berencana menggelar program secara daring dan training antar anggotanya. Salah satu program yang akan dibicarakan pada tahun ini adalah menggelar turnamen secara remote.
Dengan sistem remote, maka peserta yang merupakan anggota AEF bisa mengikuti turnamen dari jarak jauh.
Acara tersebut diselenggarakan melalui kerja sama dengan perusahaan Prancis, Equi-rider, yang merupakan penyelenggara kompetisi berkuda jarak jauh yang mengadopsi teknologi informasi.
Sebelumnya, Aryo pun sempat menghadiri Asian Racing Conference (ARC) ke-40 di Sapporo, Jepang, 27 Agustus - 1 September 2024.
Sebagai Kepala Delegasi dari Indonesia, Aryo menyampaikan pandangan tentang kondisi olahraga berkuda di Indonesia kepada lebih dari 800 delegasi dari berbagai negara yang hadir di Sapporo Convention Center.
Konferensi tersebut menyoroti perkembangan pesat dan tantangan industri pacuan kuda global.
Aryo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar karena pacuan kuda di Indonesia merupakan olahraga dan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Lebih lanjut, Aryo melihat olahraga berkuda telah mulai melakukan transformasi digital di dalamnya.
Baik AEF dan ARC membahas keterlibatan berkuda di era digital, baik dalam keterhubungan dengan para penggemar dan kompetisi yang diselenggarakan.
"Industri pacuan kuda di Indonesia harus kolaboratif dan inovatif menghadapi perkembangan industri olahraga di kancah global," pungkas Aryo.
Tag: #tatap #asian #games #olimpiade #pordasi #siapkan #implementasi #teknologi #olahraga #equestrian