Kata Jojo dan Ginting setelah Ciptakan All Indonesia Final di All England 2024: Tak Ada yang Mengira
Ekspresi dua penggawa tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting ketika bersiap untuk terbang ke China menatap Piala Sudirman 2023, Kamis (11/5/2023). - Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie buka suara setelah menciptakan duel all Indonesia final di All England 2024. 
02:30
17 Maret 2024

Kata Jojo dan Ginting setelah Ciptakan All Indonesia Final di All England 2024: Tak Ada yang Mengira

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie buka suara setelah menciptakan duel all Indonesia final di All England 2024.

Anthony Ginting lebih dulu melaju ke final setelah mengalahkan pemain Prancis Christo Popov lewat rubber game 19-21, 21-5, 21-11 di Utilita Arena, Birmingham pada Sabtu (16/3/2024).

Langkah Ginting kemudian diikuti oleh Jojo -sapaan karib Jonatan Christie, yang mengandaskan perlawanan wakil India, Lakshya Sen lewat duel tiga set, 21-12, 10-21, 21-15.

Dengan terciptanya all Indonesia final di All England, tunggal putra Indonesia dipastikan mengakhiri puasa gelar setelah 30 tahun lamanya.

Ya, ini adalah penantian panjang bagi tunggal putra Indonesia di ajang turnamen badminton tertua di dunia ini.

Tunggal putra Indonesia pernah mencatatkan juara di All England pada 1993 dan 1994, tiga dekade silam, keduanya juga dari all Indonesia final.

Kala itu, mahkora juara All England 1993 dipersembahkan oleh Hariyanto Arbi yang mengalahkan Joko Suprianto berkat kemenangan tiga gim 15–7, 4–15, 15–11.

Setahun berikutnya Hariyanto Arbi mengulangi prestasi yang sama dengan mengalahkan Ardy Wiranata dengan skor 15–12, 17–14.

Pada 2002 silam, Indonesia sebenarnya memiliki satu wakil di final tunggal putra, yakni melalui Budi Santoso.

Namun sayang, laga yang digelar 22 tahun silam itu dimenangkan oleh lawan Budi, yakni wakil China Chen Hong.

Setelah itu belum ada lagi tunggal putra Indonesia yang melaju ke babak final sampai diputus oleh Ginting dan Jojo.

Jonatan Christie menyadari, hasil yang didapat tunggal putra di All England ini mungkin diluar dari perkiraan banyak orang.

Pasalnya badminton Indonesia di awal 2024 ini memang mengalami kesurutan, hanya mendapat satu gelar dari tujuh turnamen terakhir.

Tujuh turnamen itu yakni yakni Malaysia Open 2024, India Open 2024, Indonsia Masters 2024, Thailand Masters 2024, BATC 2024, German Open 2024, dan terakhir French Open 2024 pekan lalu.

Hanya satu gelar juara yang baru diraih skuad Merah-putih, melalui pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin selaku kampiun Indonesia Masters 2024. Setelahnya, Leo/Daniel dkk justru makin melempem dan nirgelar.

"Puji Tuhan, semua ini berkat kemurahan dan kebaikan Tuhan kepada saya, Ginting, tim tunggal putra dan tim Indonesia juga."

"Mungkin tidak ada yang mengira dengan beberapa hasil turnamen belakangan yang naik turun tapi kita selalu berusaha semaksimal mungkin, kekurangan apa kita perbaiki, kita bangun kemistri dan kita coba lebih solid," kata Jojo setelah pertandingan, dikutip dari laman PBSI.

Jojo di set kedua tampil menurun dibanding set pertama. Ia mengaku kurang mengantisipasi kebangkitan lawannya itu sehingga harus melepaskan game kedua.

"Sen bermain cukup baik di gim kedua, dia mengubah strateginya dengan bermain lebih cepat dan saya kurang mengantisipasi itu. Alhasil tertinggal jauh dan saya tidak mau memaksa habis-habisan dan langsung mempersiapkan diri untuk gim ketiga."

"Di gim penentuan saya sudah tahan-tahan saja dengan rally, tidak mau terpancing bermain cepat. Juga bagaimana merapatkan pertahanan."

"Saya berjuang saja karena hasil Tuhan sudah menentukan jadi yang saya pikirkan hanya melakukan yang terbaik," jelasnya.

Sementara itu, Ginting yang terlebih dulu ke final cukup bersyukur dengan hasil yang ia capai di All England 2024 ini.

Keberhasilannya memenangi pertarungan dengan Christo tak lain karena dirinya bisa menjaga fokus selama pertandingan.

"Bersyukur dan senang hari ini, bukan hanya karena menangnya tapi bisa mengatur semuanya dengan baik di lapangan. Bisa jaga fokusnya dengan baik dari awal pertandingan sampai selesai, itu penting juga."

"Karena kalau bisa bermain dengan baik dan bisa menuntaskan segala permasalahan, kemungkinan berhasil lebih besar," kata Ginting setelah pertandingan.

Di set pertama, ginting sebenarnya hampir mendapat kemenangan karena bisa unggul 2-3 poin. Namun setelah itu malah lawannya bisa menyusul.

"Memang cukup disayangkan di gim pertama sudah unggul 2-3 poin tapi Christo berhasil menyusul. Di gim kedua saya coba untuk tidak memikirkan apa yang terjadi di gim pertama, tetap fokus pada strategi, tetap fokus cara bermainnya harus bagaimana untuk dapat poin demi poin," kata dia.

Ginting sempat berharap agar Jojo dapat bermain baik. Pada akhirnya harapannya itu terwujud dan menciptalan all-Indonesian final di All England 2024.

"Di final siapapun lawannya saya siap! Tapi, pastinya, berharap kita bisa menciptakan 'all Indonesian final'," kata Ginting.

Jadwal all Indonesia final di All England 2024 antara Ginting vs Jonatan Christie akan digelar di Utilita Arena, Birmingham pada Minggu (17/3/2024) malam.

Dalam catatan head-to-head, Anthony telah mengantongi enam kemenangan dalam sembilan pertemuan terakhir dengan Jojo.

Menarik untuk ditunggu siapakan yang akan keluar sebagai juara dalam laga bertajuk all Indonesia final di All England 2024 ini.

(Tribunnews.com/Tio)

Tag:  #kata #jojo #ginting #setelah #ciptakan #indonesia #final #england #2024 #yang #mengira

KOMENTAR