Pengamat Sebut Keputusan PSSI Terkait Perubahan di Timnas Sudah Benar
Pelatih Timnas U22 Indonesia, Indra Sjafri ketika menjalani sesi konferensi pers usai laga uji coba Timnas U22 Indonesia vs Mali di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/11/2025).(KOMPAS.com/Firzie A. Idris)
14:48
17 Desember 2025

Pengamat Sebut Keputusan PSSI Terkait Perubahan di Timnas Sudah Benar

- Kegagalan Timnas U22 Indonesia di SEA Games 2025 Thailand bukan sekadar soal hasil pertandingan tapi juga menjadi cermin dari sebuah proses yang dinilai tidak berjalan sesuai harapan.

PSSI mengambil keputusan tegas mengakhiri kerja sama dengan pelatih Indra Sjafri setelah Timnas U22 Indonesia tersingkir di babak penyisihan grup untuk kali pertama sejak 2009 dan menderita kekalahan pertama dari Filipina sepanjang penyelenggaraan SEA Games.

Kekalahan dari Filipina (0-1) dan kemenangan atas Myanmar (3-1) tidak cukup menyelamatkan status Garuda Muda sebagai juara bertahan.

Pengamat sepak bola nasional Gita Suwondo memandang langkah PSSI sebagai keputusan yang wajar.

"Ya karena Coach Indra sudah diberi kesempatan bisa dibilang dia gagal bahkan tidak lolos putaran grup,” ujar pengamat yang biasa disapa Bung GAZ kepada Kompas.com.

"Sepanjang 2025 ini, Coach Indra sudah 2 kali gagal menanggani U23 dan U22 ini yang kurang lebih komposisi pemainnya sama."

Menurutnya, kegagalan tersebut merupakan rangkaian dari hasil-hasil kurang memuaskan sepanjang tahun dengan materi pemain yang nyaris sama.

“Ada Kadek Arel, Muhammad Ferarri dkk pada saat ikut kualifikasi Piala Asia U23 juga gagal dan SEA Games 2025. Untuk pertama kalinya kita kalah dari Filipina, tidak lolos dari babak penyisihan grup,” imbuhnya.

Dalam konteks itu, ia menilai keputusan federasi sebagai sesuatu yang tak terelakkan, terutama karena ke depan tidak ada lagi agenda turnamen junior yang berada di bawah tanggung jawab Indra Sjafri.

“Ya itu keputusan wajar, apalagi yang diberikan Coach indra karena tidak ada kejuaraan junior yang dia pegang ke depannya,” ujarnya lagi.

Regenerasi yang Tak Bisa Ditunda

Baginya, kegagalan ini juga menjadi momen refleksi untuk memikirkan regenerasi di level kepelatihan timnas Indonesia.

Ia menilai perlu ada keberanian memberi ruang bagi sosok-sosok baru.

“Untuk timnas U20 akan dipegang Nova Arianto, U23 rasa-rasanya harus cari pelatih baru, masak iya Indra Sjafri harus turun ke U17. Lebih baik kasih kesempatan untuk pelatih-pelatih muda yang mempunyai potensi,” kata Gita Suwondo.

“Bukan mengecilkan Indra Sjafri dengan sejarahnya. Dia luar biasa dalam pencapainnya tapi ada masanya seorang pelatih memang ada kadaluwarsa, mungkin artinya waktunya sudah usang dsb sehingga tidak bisa mengangkat tim lagi. Saya pikirnya seperti itu,” sambungnya.

Sumardji berbicara dalam sesi konferensi pers di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12/2025). Sumardji mundur dari jabatan manajer Timnas Indonesia.KOMPAS.com/Pratama Yudha Sumardji berbicara dalam sesi konferensi pers di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12/2025). Sumardji mundur dari jabatan manajer Timnas Indonesia.

Dinamika di Balik Layar Timnas Indonesia

Selain perubahan di kursi pelatih, timnas Indonesia juga mengalami pergeseran di level manajerial.

Sumardji memilih mundur dari posisi Manajer Timnas Indonesia dan memusatkan perhatian pada tugasnya di Badan Tim Nasional (BTN).

Ia menilai langkah tersebut sebagai bagian dari siklus wajar dalam pengelolaan Timnas.

“Kalau kita berbicara pak Mardji mungkin tidak ada kegiatan lagi sampai bulan Maret ya sebagai manajer timnas. Saya yakin kalau bulan Maret atau mengarungi Piala AFF 2026 pak Marji akan kembali menjadi manajer timnas,” ujar mantan jurnalis olahraga senior itu.

Ia melihat fokus pria yang juga menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara Presisi FC ke BTN justru relevan dengan situasi Timnas saat ini.

“Wajar juga karena Timnas sedang berbenah untuk membentuk Timnas senior yang bisa bersaing ketat dengan menuju pelatih baru,” kata Gita Suwondo itu.

“Jadi keputusan yang oke-oke aja, sifatnya manajer timnas itukan sesuai dengan ternamen bukan jabatan selalu harus ada seperti pelatih,” pungkasnya.

 

Tag:  #pengamat #sebut #keputusan #pssi #terkait #perubahan #timnas #sudah #benar

KOMENTAR