Pengamat Ungkap Alasan Van Bronckhorst Layak Latih Timnas Indonesia
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, mengungkapkan sejumlah alasan PSSI layak memilih Giovanni van Bronckhorst sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.
Terhitung sudah dua bulan Timnas Indonesia tak memiliki pelatih setelah ditinggal Patrick Kluivert pada Oktober silam usai skuad Garuda terhenti langkahnya di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Situasi tersebut memaksa Timnas Indonesia melewatkan FIFA Matchday November ini yang membuat PSSI pun mengalihkan fokusnya untuk mempersiapkan Timnas U22 Indonesia berlaga di SEA Games 2025.
Belakangan, mengerucut dua nama yang muncul menjadi kandidat kuat calon pelatih Timnas Indonesia.
Keduanya adalah Heimir Hallgrimsson dan Giovanni van Bronckhorst.
Nama keduanya mencuat setelah PSSI sempat mengatakan bahwa dari daftar lima kandidat yang tengah dipertimbangkan, masih terikat kontrak dengan timnas dan klub masing-masing.
Kondisi itu diperkuat dengan kabar bertolaknya sejumlah pengurus PSSI ke Eropa guna menemui calon pelatih Timnas Indonesia.
Mengenal Kultur Sepak Bola Asia
Menurut pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, kedua sosok tersebut memang layak dipertimbangkan menjadi calon pelatih baru bagi Jay Idzes dkk.
Pasalnya, mereka dinilai memiliki nilai plus lantaran sama-sama mengenal budaya dan kultur sepak bola Asia.
Hallgrimsson yang sebelumnya pernah menangani Timnas Islandia, pernah merasakan melatih klub Qatar, yakni Al Arabi, pada 2018-2021.
Sementara, Van Bronckhorst juga pernah merasakan melatih di China bersama Guangzhou R&F (kini bernama Guangzhou City) dalam tempo singkat pada 2020 silam.
Di samping itu, Van Bronckhorst juga memiliki darah Indonesia dari ayah dan ibunya.
"Di antara nama-nama yang beredar itu sebetulnya dua yang paling kuat itu kan Giovanni sama Hallgrimsson," ujar Kusnaeni saat dihubungi KOMPAS.com, Rabu (26/11/2025).
"Karena clue-nya itu memang mengarah ke nama orang yang masih bekerja atau punya kontrak dan dua-duanya memiliki kriteria itu," jelasnya.
Latar Belakang Eropa
Pemilihan Van Bronckhorst dan Hallgrimsson juga dinilai sesuai dengan latar belakang mayoritas pemain Timnas Indonesia yang kini berasal dari wilayah Eropa.
Bahkan, beberapa masih berkarier di pentas tertinggi seperti Jay Idzes, Emil Audero, Justin Hubner, Calvin Verdonk, dan Ole Romeny.
"Kalau melihat latar belakang pemain kita yang sebagian besar berasal dari Liga-liga Eropa memang keberadaan pelatih dari Eropa itu cukup membantu ya. Walaupun bukan faktor yang menentukan, tapi cukup membantu," tutur Kusnaeni.
Terkait peluang melatih Indonesia, Kusnaeni menilai pria asal Belanda itu terbilang lebih unggul lantaran memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia.
Pasalnya, selain butuh pelatih berkualitas, Timnas Indonesia juga butuh pelatih yang menyelami budaya lokal.
Dengan memiliki darah Indonesia, harapannya Van Bronckhorst mau tinggal di Indonesia lebih lama seperti yang dilakukan Shin Tae-yong ketika menangani skuad Garuda.
Timnas Indonesia. Peringkat FIFA terbaru.
Tidak seperti Patrick Kluivert yang hanya datang ke Indonesia ketika mendekati pertandingan.
"Pemahaman tentang kultur Indonesia, kultur sepak bola Asia Itu juga cukup memberikan pengaruh terhadap tugas dia (Van Bronckhorst) nanti," kata Kusnaeni.
"Karena dia punya kultur Indonesia, mungkin dia nggak akan bermasalah untuk lebih lama berada di Indonesia," tutur dia.
Tak hanya itu, pemilihan Van Bronckhorst juga akan menguntungkan Indonesia lantaran tak perlu beradaptasi lagi dengan kultur yang dibawa oleh pelatih sebelumnya.
Sebab, pria yang kini menjadi asisten pelatih Liverpool itu berasal dari negara yang sama dengan Kluivert.
Keduanya juga sama-sama pernah membela Timnas Belanda. Bahkan, Van Bronckhorst sempat menjadi kapten Oranje pada Piala Dunia 2010.
"Dari aspek teknis, memberikan kesempatan kepada pelatih baru yang kulturnya berbeda itu akan memberikan sedikit masalah dengan adaptasi lagi dengan pemain. Tapi kalau pelatih dari kultur yang sama dengan pelatih sebelumnya kan menjadi lebih mudah," ucap Kusnaeni.
"Pelatih sebelumnya kan dari Belanda, mantan pemain Timnas Belanda sama kayak Giovanni juga, sama-sama legendanya, Nah itu memudahkan."
"Tambah lagi juga dari sisi yang lain, komunikasi dengan pemain-pemain yang ada di timnas bisa lebih terjalin karena memiliki kesamaan latar belakang," ungkap dia.
Tag: #pengamat #ungkap #alasan #bronckhorst #layak #latih #timnas #indonesia