FAM Dilaporkan ke Otoritas Brasil Atas Skandal Pemain Naturalisasi
- Skandal naturalisasi yang mengguncang sepak bola Malaysia terus meruncing setelah otoritas Brasil secara resmi menerima aduan terkait striker Johor Darul Ta'zim (JDT), Joao Figueiredo.
Skandal naturalisasi timnas Malaysia kini meluas ke ranah internasional dan melibatkan sejumlah negara yang disebut terkait dengan dugaan pemalsuan dokumen kewarganegaraan.
Menurut laporan Free Malaysia Today, aduan tersebut dikirim langsung oleh Sekretaris Partai Urimai, Satees Muniandy, melalui surat elektronik kepada otoritas Brasil.
Dalam laporannya, ia meminta agar pihak berwenang di Brasil “segera menyelidiki dan menuntut apabila terdapat indikasi pelanggaran hukum”, serta memastikan status kewarganegaraan sebenarnya dari Joao Figueiredo.
Dokumen elektronik terpisah yang diterbitkan oleh otoritas Brasil mengonfirmasi bahwa laporan itu diterima pada 29 Oktober melalui sistem pemantauan nasional Fala.BR.
Berdasarkan prosedur yang berlaku, lembaga terkait wajib memberikan tanggapan sebelum tenggat waktu 28 November.
Tidak berhenti di Brasil, Satees Muniandy juga mengirim laporan serupa ke otoritas berwenang di Argentina, Spanyol, dan Belanda — negara-negara yang disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan kasus dugaan pemalsuan asal-usul pemain untuk memenuhi syarat membela tim nasional Malaysia.
FIFA Jatuhkan Sanksi Berat
Kasus ini sebelumnya telah menarik perhatian FIFA. Setelah melakukan penyelidikan, badan sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) berupa denda sebesar 350.000 franc Swiss, atau sekitar Rp11,5 miliar.
Selain itu, tujuh pemain yang terlibat — termasuk Joao Figueiredo — masing-masing dikenai denda sebesar 2.000 franc Swiss dan larangan tampil di seluruh ajang sepak bola selama 12 bulan.
Investigasi oleh FIFA menemukan bahwa dokumen-dokumen palsu digunakan untuk mendukung klaim bahwa kakek atau nenek para pemain tersebut lahir di Malaysia di mana mereka sebenarnya lahir di Brasil, Argentina, Spanyol, atau Belanda.
Selain Figueiredo, pemain-pemain lain yang terlibat adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Figueiredo, Serrano, dan Irazabal bermain bagi raksasa Malaysia, Johor Darul Ta'zim.
Pihak FAM beserta kelompok pemain yang terlibat telah mengajukan banding resmi kepada FIFA dengan harapan hukuman tersebut dapat dikurangi.
Namun hingga kini, belum ada keputusan baru yang dikeluarkan.
Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Hector Hevel (nomor 13), merayakan gol bersama rekan-rekannya pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Nepal di Stadion Sultan Ibrahim di Johor pada 25 Maret 2025.
Citra FAM Terancam di Tengah Sorotan Publik
Skandal ini telah memicu gejolak besar di kalangan publik Malaysia.
Banyak pihak menilai kasus tersebut menjadi pukulan telak bagi reputasi FAM dan Harimau Malaya, yang belakangan tengah berupaya memperkuat skuad lewat program naturalisasi pemain asing.
Sementara menunggu hasil banding di FIFA dan tindak lanjut dari otoritas Brasil, perhatian publik Malaysia masih tertuju pada langkah hukum berikutnya.
Kasus ini juga dinilai menjadi peringatan penting bagi negara-negara Asia Tenggara untuk memperketat tata kelola administrasi dan verifikasi dokumen bagi pemain naturalisasi di masa mendatang.
Tag: #dilaporkan #otoritas #brasil #atas #skandal #pemain #naturalisasi