Coach Justin: Nggak Kaget Patrick Kluivert Dipecat, Ini Udah Parah
Patrick Kluivert (IG Patrick Kluivert)
12:42
17 Oktober 2025

Coach Justin: Nggak Kaget Patrick Kluivert Dipecat, Ini Udah Parah

Baca 10 detik
  • PSSI memecat Patrick Kluivert dan seluruh staf pelatihnya sebelum kontrak habis.

  • Justin Lhaksana tidak kaget dengan pemecatan, menyebut Kluivert gagal memahami kualitas pemain Timnas Indonesia.

  • Kesalahan pemilihan pemain dalam pertandingan krusial melawan Arab Saudi menjadi pemicu utama kegagalan Timnas Indonesia.

Isu mengejutkan datang dari tubuh Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia, di mana PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert yang menjabat sebagai juru taktik utama Timnas Indonesia.

Keputusan berat ini diambil meskipun durasi kontrak awal Patrick Kluivert masih tersisa, menyusul kegagalan skuad Garuda di ajang penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Tidak hanya menghentikan tugasnya sebagai nahkoda tim senior, PSSI juga memberhentikan seluruh staf kepelatihan yang dibawanya, termasuk asisten Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

Langkah ini juga berdampak pada tim Timnas Indonesia kelompok usia, dengan Gerald Vanenburg (U-23) dan Frank van Kempen (U-20) turut kehilangan posisi mereka.

Menanggapi keputusan dramatis ini, pengamat sepak bola kondang Justin Lhaksana menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkejut, mengingat situasi yang terjadi sudah memasuki kategori parah.

Analisis Kritis Coach Justin terhadap Kluivert

Pria yang akrab disapa Coach Justin tersebut justru akan merasa heran jika Patrick Kluivert dipertahankan, karena hasil yang ditunjukkan sangat tidak memuaskan.

Justin Lhaksana menyoroti akar masalah pemecatan adalah karena pelatih asal Belanda itu belum mampu mengidentifikasi secara mendalam kapabilitas para pemainnya, meski sudah 9 bulan bertugas sejak Januari.

Kelemahan ini terlihat jelas dalam pertandingan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat Timnas Indonesia harus takluk dari Arab Saudi dengan skor tipis 2-3.

Dalam laga krusial itu, Justin Lhaksana mengkritik tajam susunan pemain yang diturunkan oleh Patrick Kluivert, yang berujung pada performa buruk tim Garuda.

Ia menekankan bahwa kekalahan bisa diterima jika tim menunjukkan permainan yang baik dan hanya kurang beruntung, atau jika terjadi ketidakadilan wasit.

"Enggak (kaget). Justru kaget kalau gak dipecat. Karena ini sudah parah," kata pria yang akrab disapa coach Justin itu, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Evaluasi Buruk dan Minimnya Dasar Pertimbangan

Menurut pandangan Justin Lhaksana, waktu sepuluh bulan sudah lebih dari cukup bagi Patrick Kluivert untuk mengenal kekuatan tim, namun ia masih menurunkan line-up yang di luar nalar.

"Ini udah 10 bulan gak tau kekuatan pemain dan turunin line-up aneh-aneh. Jadi gak ada dasarnya untuk dicoba dikasih kesempatan sampai Piala Asia 2027," lanjut mantan pelatih timnas futsal Indonesia ini.

PSSI telah mengambil keputusan tepat dengan tidak memberikan kesempatan lagi hingga Piala Asia 2027, mengingat evaluasi mendalam yang dilakukan.

Justin Lhaksana membantah bahwa sistem empat bek adalah biang keladinya, menegaskan bahwa masalah utama murni terletak pada pemilihan individu pemain.

Ia memberikan contoh spesifik terkait nama-nama yang seharusnya segera ditarik dari lapangan pada waktu-waktu kritis.

"Kalau liat Beckham (Putra) itu harusnya menit 30 diganti. (Marc) Klok sama Yakob (Sayuri) itu di babak kedua awal harus diganti, bukan masalah tiga bek, empat bek," ujar Justin Lhaksana menjelaskan kesalahan taktis Patrick Kluivert.

Keputusan Kolektif PSSI dan Staf Kepelatihan

Ironisnya, pola permainan yang solid sudah terlihat saat Timnas Indonesia menghadapi Lebanon dan Taiwan di FIFA Match Day sebelumnya.

"Padahal ya lawan Lebanon dan Taiwan (di FIFA Match Day) udah kelihatan pattern-nya, tapi tiba-tiba rombak semuanya," tambah Coach Justin, menunjukkan inkonsistensi yang fatal.

Penghentian kontrak Patrick Kluivert dengan PSSI telah diumumkan secara resmi melalui laman federasi tersebut pada Kamis (waktu setempat).

Lembaga tertinggi sepak bola Indonesia mengklaim bahwa pemutusan hubungan kerja ini merupakan kesepakatan dari kedua belah pihak.

Pertimbangan utama PSSI adalah dinamika internal serta perencanaan strategis jangka panjang untuk masa depan pembinaan tim nasional.

"Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U23, maupun U20,” tulis laman resmi PSSI, Kamis.

Dengan demikian, seluruh staf kepelatihan yang terkait dengan Patrick Kluivert tidak lagi bertanggung jawab atas tim Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20.

Langkah cepat PSSI ini menjadi penekanan bahwa kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak dapat ditoleransi.

Masyarakat kini menantikan siapa sosok pelatih baru yang akan dipercaya PSSI untuk memimpin Timnas Indonesia di tengah tuntutan prestasi global.

Pemecatan dini ini menjadi catatan penting dalam sejarah sepak bola nasional, sekaligus harapan baru bagi perbaikan signifikan performa Timnas Indonesia ke depan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Tag:  #coach #justin #nggak #kaget #patrick #kluivert #dipecat #udah #parah

KOMENTAR