Pengamat Minta Patrick Kluivert Domisili di Indonesia jika Tak Dipecat PSSI
Pelatih Timnas Indonesia Patrcik Kluivert berhasil mempersembahkan kemenangan kedua di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menghadapi China, Kamis (5/6/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (KOMPAS.com/ADIL NURSALAM)
20:17
14 Oktober 2025

Pengamat Minta Patrick Kluivert Domisili di Indonesia jika Tak Dipecat PSSI

Nasib Patrick Kluivert masih jadi tanda tanya usai gagal bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia arahan Patrick Kluivert kalah dua kali dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, masing-masing oleh Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1).

Rapat evaluasi PSSI bersama jajaran Exco nantinya akan menentukan apakah Patrick Kluivert dipecat atau dipertahankan jadi juru taktik Timnas Indonesia. 

Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali, dalam program siaran langsung Kompas Petang di KOMPAS TV, Selasa (14/10/2025) mengkritisi cara Patrick Kluivert selama menangani timnas. 

Kluivert terlihat banyak menghabiskan waktunya di luar Indonesia. Intensitas Kluivert berada di Indonesia dinilai tak sesering pelatih-pelatih timnas sebelumnya seperti Shin Tae-yong atau bahkan Luis Milla. 

“Kluivert ini kan pelatih timnas Indonesia tetapi waktunya di Indonesia lebih sedikit daripada ia ada di Belanda, nah ini akan memakan biaya sangat besar tentunya, ditambah ia tak bisa mengenal kultur sepak bola indonesia secara dalam,” begitu kritik Akmal. 

“Harusnya Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, lebih banyak tinggal di Indonesia, kemudian memantau kompetisi sepak bola Indonesia dan berdiskusi dengan pelatih-pelatih di Liga 1, Liga 2 terkait konsep apa yang dia inginkan,” tuturnya.  

Kluivert memang kerap menugaskan asistennya untuk melihat potensi-potensi pemain terbaik yang bermain di dalam negeri. Kendati demikian, hal itu tak cukup bagi Akmal

Menurut pandangan Akmal, Kluivert harus terjun langsung untuk memberikan standar yang mendukung konsep sepak bola yang ingin diterapkannya.

“Sehingga semua klub tahu utuh menyeluruh tentang keinginan SNI-nya tecapai untuk main di timnas ini,” tutur Akmal Marhali.

Beberapa kali Patrick Kluivert hanya sekadar datang ke Indonesia ketika Timnas Indonesia melakoni FIFA Match Day.

Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, yang juga hadir di program Kompas Petang, Selasa (14/10/2025) bahkan melempar komentar keras dengan menyebut Kluivert pelatih tarkam (antar kampung). 

Simpati publik untuk Kluivert kian luntur lantaran setelah laga ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi, ia dan stafnya memutuskan langsung pulang ke Belanda. 

“Beberapa kali Patrick Kluivert datang ke Indonesia jelang pertandingan, setelah selesai pulang,” kata Akmal. 

“Bahkan sekarang ketika pemain kembali ke Indonesia (dari Arab Saudi) dia langsung ke Belanda, datang dari Belanda kembali ke Belanda ini Timnas Indonesia atau Belanda? Patrick Kluivert ini harus evaluasi,” jelasnya. 

Harapan jika Patrick Kluivert Tetap Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Starting Timnas Indonesia, yang harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 usai mengalami kekalahan kedua kalinya di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kali ini oleh Irak, Minggu (12/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Dokumentasi Instagram Erick Thohir Starting Timnas Indonesia, yang harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 usai mengalami kekalahan kedua kalinya di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kali ini oleh Irak, Minggu (12/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.

Akmal berharap andai pelatih 49 tahun itu masih mengarsiteki Garuda, ia harus berdomisili di Indonesia untuk lebih mengenal kultur sepak bola dalam negeri. 

Walau memang ada pemain diaspora yang berkompetisi di Eropa, Akmal merasa Kluivert harus mengetahui secara utuh bagaimana sepak bola Indonesia berkembang. 

“Ke depan kalau Patrick Kluivert jadi pelatih Indonesia harus lebih banyak tinggal di Indonesia walaupun memang pemain timnas saat ini mayoritas main di Eropa dan khususnya di Belanda.’

“Tapi status Patrick Kluivert adalah pelatih Timnas Indonesia, maka harus ada di Indonesia, ini salah satu catatan.”

“Lalu kedua adalah Kluivert harus memahami kultur budaya sepak bola Indonesia sehingga cara pendekatannya pun bisa dilakukan dengan kultur Indonesia yang ia kenal,” 

“Saya lihat ada jarak antara Patrick Kluivert dan pemain khususnya dalam komunikasi dan sebagainya, memang karakter setiap pelatih berbeda-beda tapi setidaknya ini ikut memengaruhi bagaimana mentalitas dan psikologi pemain di lapangan,” ujar Akmal Marhali. 

“Ketika pelatih jarang sedikit berkomunikasi dengan pemain itu juga kemudian jadi sumber masalah ketika pemain bertanding,” tutur Akmal Marhali. 

Tag:  #pengamat #minta #patrick #kluivert #domisili #indonesia #jika #dipecat #pssi

KOMENTAR