Misi Evan Dimas di Tulungagung Tuai Pujian Asisten Pelatih Timnas Indonesia
Asisten pelatih fisik timnas Indonesia Sofie Imam Faizal bersalaman sebelum Evan Dimas Darmono memimpin latiha anak-anak di SSB Saraswati Nuswantara yang berlatih di lapangan desa Mojoarum Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (19/6/2025) sore.(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)
22:49
21 Juni 2025

Misi Evan Dimas di Tulungagung Tuai Pujian Asisten Pelatih Timnas Indonesia

- Di setiap sore hari Kamis, Jumat dan Minggu lapangan sepak bola desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Jawa Timur tampak berbeda dari biasanya.

Sejumlah anak dengan menggunakan jersey kebanggaan mereka tampak serius berlatih dan memerhatikan seorang sosok yang biasa muncul di layar televisi dan cerita orang tuanya.

Figur tersebut adalah Evan Dimas, mantan kapten Timnas U19 Indonesia, yang kini berdiri bukan sebagai pemain, tapi sebagai pelatih dan pembimbing.

Kamis (19/6/2025) lalu menjadi hari lebih istimewa saat latihan bersama itu.

Di tengah mereka hadir Sofie Imam Faizal, asisten pelatih fisik Timnas Indonesia yang datang langsung menyaksikan latihan SSB Saraswati Nuswantara.

Sebelum latihan dimulai, keduanya berdiri berdampingan berbagi motivasi kepada anak-anak yang akan berlatih di lapangan desa itu.

Suasananya sederhana, tidak ada mikrofon hanya suara hati yang berbicara dari pengalaman panjang di dunia olahraga.

Menurutnya, kehadiran Evan Dimas di tengah anak-anak bukan sekadar aktivitas biasa, melainkan representasi nyata dari dedikasi terhadap sepak bola Indonesia, khususnya di akar rumput.

“Saya melihat Evan Dimas dari berita-berita yang beredar katanya dia jauh dari sepak bola. Tetapi realitanya, dia tetap dekat dengan sepak bola,” ujar pria yang biasa disapa coach Sofie kepada jurnalis termasuk Kompas.com.

“Salah satu yang saya banggakan, dia punya suatu prestasi individu dan kualitas permainan yang luar biasa,” imbuhnya.

Setelah dilepas oleh Persik Kediri pada pertengahan musim lalu, Evan Dimas memang tidak lagi terdengar beredar di kancah Liga 1.

Namun, keputusan itu bukan bentuk pengunduran diri, melainkan arah baru yang telah dipilih dengan sadar.

Ia mendekatkan diri pada pembinaan usia dini, membangun kembali dari dasar dan menyalurkan seluruh ilmunya kepada anak-anak desa melalui SSB milik Sanggar Saraswati Nuswantara, tempat yang kini menjadi rumah barunya.

“Saat ini dia memutuskan bergabung dengan SSB Saraswati. Saya rasa pilihannya cukup bagus,” kata Sofie Imam.

“Karena apa yang dia pilih ini, mungkin saat dia menjadi pemain bisa ditularkan ke generasi penerus atau anak-anak muda di Tulungagung, khususnya di desa ini,” sambungnya.

Mantan pemain timnas Indonesia Evan Dimas Darmono saat ini menjalankan profesi barunya, melatih anak-anak di SSB Saraswati Nuswantara yang berlatih di lapangan desa Mojoarum Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (19/6/2025) sore.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Mantan pemain timnas Indonesia Evan Dimas Darmono saat ini menjalankan profesi barunya, melatih anak-anak di SSB Saraswati Nuswantara yang berlatih di lapangan desa Mojoarum Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (19/6/2025) sore.

Lebih dari 20 anak saat ini rutin berlatih bersama Evan Dimas. Mereka bukan hanya belajar teknik dasar, passing, dan dribbling. Yang lebih penting dari itu, mereka menyerap nilai-nilai yang telah membawa Evan meraih puncak karier: kerja keras, sportivitas, dan kerendahan hati.

Tulungagung sendiri, menurutnya, bukan wilayah asing dalam peta persepakbolaan nasional. Ia menyebut beberapa nama besar yang lahir dari tanah ini.

“Saya sudah menetap hampir 12 tahun di Tulungagung. Di sini ada bakat sepak bola yang luar biasa. Lihat saja ada Arsyad Yusgiantoro, sebelumnya Yongki Ari Wibowo, lalu Coach Bima pelatih kiper Timnas U-16. Itu semua dari Tulungagung. Potensinya besar sekali,” tuturnya.

Karena itulah, ia tidak ingin kehadiran Evan Dimas di Tulungagung bersifat sementara.

Ia berharap ke depan akan ada kerja sama lebih luas antara para pegiat sepak bola lokal demi menciptakan sistem pembinaan yang kokoh dan berkelanjutan.

“Semoga tidak hanya sementara di sini. Suatu hari bisa sama-sama dengan Mas Evan Dimas memberikan sesuatu untuk sepak bola usia dini di Tulungagung,” harap Sofie Imam.

“Teman-teman harus merasa bangga ya,” kata Sofie kepada anak-anak.

“Kalian dilatih oleh salah satu calon pelatih yang punya pengalaman, prestasi luar biasa, dan kemampuannya saat menjadi pemain. Saya rasa itu modal bagus untuk teman-teman belajar dari Mas Evan.”

Tak hanya memuji Evan, Sofie juga memberikan pesan penuh harapan kepada para pemain muda di sana. Harapan yang begitu sederhana, namun sarat makna.

“Saya harap, teman-teman bisa menjadi pemain sepak bola yang bisa membanggakan kedua orang tua, membanggakan Tulungagung, dan menjadi penerus Evan Dimas,” ucapnya tulus.

 

Tag:  #misi #evan #dimas #tulungagung #tuai #pujian #asisten #pelatih #timnas #indonesia

KOMENTAR