



Rossi vs Marquez: Siapa Raja Sejati MotoGP? Crutchlow, Toseland, Hodgson Ungkap Pilihan GOAT!
— Perdebatan soal siapa yang pantas menyandang status Greatest of All Time (GOAT) di MotoGP kembali memanas. Tiga mantan pembalap top—Cal Crutchlow, James Toseland, dan Neil Hodgson—memberikan pandangan tajam soal duel dua legenda: Valentino Rossi vs Marc Marquez.
Cal Crutchlow langsung menggarisbawahi kemampuan istimewa Marc Marquez dalam mengontrol motor di tikungan.
Menurutnya, teknik pengereman Marquez dengan ban depan yang nyaris mengunci adalah sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Marc bisa mengerem keras, ban depan terkunci, tapi dia tetap bisa memainkan tuas rem sambil masuk tikungan," ucap Crutchlow, yang pernah turun di MotoGP antara 2011 hingga 2023.
"Marc justru semakin merebahkan motor saat ban depan mengunci, bukan mengangkatnya seperti kebanyakan pembalap lain."
Teknik ekstrem itu dianggap Crutchlow sebagai ciri khas Marquez yang tak bisa ditiru siapapun. Ia menyebut hanya Marc Marquez yang mampu menguasai motor dengan cara sekonyol dan segila itu namun tetap cepat dan efisien.
Sementara itu, James Toseland memilih untuk menyoroti faktor lain yang membuat Valentino Rossi begitu ikonik.
Menurutnya, daya tarik Rossi tak hanya terletak pada skill dan gelar juara, tapi juga karisma yang memikat jutaan penonton.
"Di luar kecepatan dan prestasi, Rossi membawa hiburan yang belum pernah ada sebelumnya di MotoGP," kata Toseland, yang sempat berlaga di MotoGP pada musim 2008 dan 2009.
"Saat MotoGP mulai dikenal luas lewat siaran TV, Rossi muncul dan langsung mencuri perhatian dunia."
Toseland menegaskan Rossi bukan hanya pembalap cepat, tapi juga entertainer sejati. Ia percaya butuh waktu sangat lama sebelum ada yang bisa menyamai dampak Rossi terhadap dunia balap motor.
Namun, pandangan berbeda muncul dari Neil Hodgson, juara WSBK 2003 yang pernah berlaga di MotoGP pada 2004.
Ia menyebut faktor head-to-head di lintasan antara Rossi dan Marquez menjadi penentu utama dalam memilih siapa GOAT sesungguhnya.
"Marquez datang sebagai rookie di 2013 tanpa pengalaman di MotoGP, tapi berhasil mengalahkan Valentino," ucap Hodgson saat diwawancarai TNT Sports.
"Mereka bukan cuma bersaing semusim, tapi berkali-kali, dan siapa yang lebih sering menang? Marc Marquez."
Menurut Hodgson, meski Rossi belum habis saat itu—terbukti dengan hampir jadi juara dunia pada 2015—hasil duel langsung tetap berpihak pada Marquez.
Bahkan, saat motor keduanya relatif seimbang pada 2015, Marquez tetap bisa tampil menonjol dalam persaingan.
"Marc mengalahkan Rossi di periode 2013 sampai 2021 saat keduanya masih kompetitif," lanjut Hodgson. "Jadi, meskipun Rossi punya banyak pencapaian, Marquez berhasil merebut posisi tertinggi itu darinya."
Dari sisi statistik dan teknik, Marquez memang dikenal sebagai pembalap revolusioner dengan gaya agresif yang tak pernah terlihat sebelumnya.
Ia tujuh kali juara dunia MotoGP, enam di antaranya diraih secara beruntun sejak debut di kelas utama.
Namun, Valentino Rossi memiliki daya tarik yang jauh melampaui trofi. Dengan sembilan gelar juara dunia dan pengaruh luar biasa di dalam dan luar lintasan, Rossi menjadi wajah MotoGP di era kejayaannya.
Crutchlow, Toseland, dan Hodgson mewakili generasi yang berbeda, dan masing-masing melihat kehebatan dari perspektif yang unik.
Namun satu hal yang pasti: keduanya telah membentuk standar tertinggi dalam sejarah balap motor.
Sulit membandingkan secara mutlak mengingat Rossi sudah menurun saat Marquez mulai menanjak. Tapi fakta mereka sempat bertarung langsung selama hampir satu dekade tetap menjadi bahan evaluasi yang valid.
Rossi dikenal karena konsistensi luar biasa selama dua dekade dan membentuk basis penggemar global yang loyal.
Di sisi lain, Marquez tampil seperti alien—langsung mencetak sejarah sejak musim perdananya dan membawa batas kemampuan manusia ke level baru.
Bagi Crutchlow, kejeniusan teknikal Marquez menjadikannya luar biasa. Toseland tetap teguh daya tarik Rossi tak tergantikan.
Namun Hodgson menyimpulkan dengan tegas: "Apakah Marc Marquez pembalap terbaik sepanjang masa? Ya, menurut saya." Itulah penilaian yang mungkin tak disukai fans Rossi, tapi tak bisa diabaikan begitu saja.
Perdebatan soal GOAT mungkin takkan pernah benar-benar usai. Namun dengan sudut pandang para mantan pembalap, publik mendapat gambaran yang lebih dalam soal siapa sebenarnya Raja MotoGP.
Tag: #rossi #marquez #siapa #raja #sejati #motogp #crutchlow #toseland #hodgson #ungkap #pilihan #goat