



Alaves Klub Sederhana Bermimpi Besar, Pantau Bakat sampai Indonesia
- Deportivo Alaves adalah klub sederhana dengan mimpi besar yang terencana. Tim beralias El Glorioso berburu talenta sampai ke Jakarta, Indonesia.
KOMPAS.com mengunjungi langsung stadion kebanggaan Deportivo Alaves pada Sabtu (3/5/2025).
Pada hari itu, Alaves melakoni partai pekan ke-34 LALIGA 2024-2025 melawan Atletico Madrid di Stadion Mendizorrotza.
Alaves yang mendapat dukungan maksimal suporter mereka mampu menahan imbang Atletico Madrid 0-0.
Sebelum menyaksikan pertandingan, LALIGA memberikan akses spesial kepada KOMPAS.com dan sejumlah jurnalis dari berbagai negara untuk menemui perwakilan klub Alaves.
KOMPAS.com dan para jurnalis dari Argentina, Brasil, Inggris, Ghana, Nigeria, Maroko, Mesir, dan Jepang disambut langsung oleh Presiden Alaves, Alfonso Fernandez de Troconiz.
Presiden Alaves, Alfonso Fernandez de Troconiz, didampingi oleh duta klub, Victor Laguardia, kala berbicara kepada wartawan undangan LALIGA di Stadion Mendizorrotza, Sabtu (3/5/2025).
Sang Presiden didampingi oleh legenda Alaves, Victor Laguardia, yang kini bertugas sebagai duta klub.
"Tahun ini kami merayakan ulang tahun ke-104. Kami telah menjalani musim ke-19 berturut-turut bermain di Divisi Utama (LALIGA)," ujar Alfonso Fernandez de Troconiz.
"Kami pernah bermain di semua kategori dalam sepak bola Spanyol. Kami telah memenangkan semua divisi, kecuali LALIGA, tentu saja. Tapi kami yakin suatu hari nanti akan tiba juga," ucapnya menambahkan.
Sang Presiden juga menyinggung keterlibatan Alaves dalam partai akbar, yakni final Piala UEFA pada 2001.
Waktu itu, Alaves yang dibela oleh Penasihat Teknis PSSI saat ini, Jordi Cruyff, menunjukkan perjuangan luar biasa dalam partai final Piala UEFA 2001 melawan Liverpool. Mereka kalah 4-5 hanya karena gol emas lawan.
Pada 2001, aturan gol emas masih berlaku. Tim yang lebih dulu mencetak gol pada babak tambahan waktu berhak muncul sebagai pemenang.
"Tepatnya 24 tahun, kami bermain di final Piala UEFA yang masuk ke dalam buku sejarah, karena itu adalah satu-satunya final UEFA yang ditentukan lewat gol emas," ujar Alfonso Fernandez de Troconiz.
Pencapaian apik terkini Alaves adalah menembus final Copa del Rey pada 2016-2017. Namun, gelar juara tak bisa mereka dapatkan usai kalah 1-3 dari Barcelona.
Kisah tersebut sudah tergolong luar biasa untuk Alaves, klub yang berbasis di region Basque, persisnya di Kota Vitoria-Gasteiz.
Alaves sadar diri mereka adalah klub yang sederhana dan tak bisa disejajarkan dengan para raksasa LALIGA semodel Real Madrid dan Barcelona, atau tetangga dekat mereka di Basque seperti Athletic Club serta Real Sociedad.
El Glorioso pun punya model tersendiri dalam penjaringan bakat. Baru-baru ini, mereka membeli klub Divisi Utama Korasia, NK Istra.
Pantau Bakat di Jakarta
Tujuannya jelas. Alaves ingin menguatkan jaringan mereka secara global.
Bahkan, Alaves juga menyebut Jakarta sebagai area pemantauan bakat mereka.
"Jadi dengan pengembangan bakat, kami juga membuka diri ke pasar internasional," ujar Direktur Hubungan Institusional di Grupo Baskonia Alaves, Jesus Vazquez, seturut informasi yang diberikan jurnalis Sportcal, Alex Donaldson, kepada KOMPAS.com.
"Kami membeli NK Istra di klub Divisi Utama Kroasia dan itu adalah salah satu klub termuda di Eropa, dan ini berarti kami bisa menarik talenta dari wilayah tersebut, dan para pemain kami juga bisa bermain di sana, dan dengan cara inilah kami bisa membangun koneksi," ujar Jesus Vasquez.
"Namun, selain itu, kami juga memiliki hubungan dengan negara-negara lain seperti Senegal atau Jepang, atau Jakarta."
Suasana laga pekan ke-34 Liga Spanyol antara Alaves vs Atletico Madrid di Stadion Mendizorrotza, 3 Mei 2025.
Alaves paham betul bahwa mereka tak punya otot finansial seperti klub papan atas LALIGA. Karena itu, proses pemantauan bakat menjadi sebuah hal yang esensial.
"Jadi, dengan kata lain, kami telah membuka pasar internasional. Kami memahami bahwa kami bukanlah klub yang hanya membeli (pemain)."
"Karena ada klub-klub lain yang memiliki lebih banyak uang dan mereka mampu melakukannya, tetapi kami harus menjadi klub yang melatih dan mungkin menjual pemain yang juga membantu kami secara ekonomi, kata Jesus Vazquez menambahkan.
Visi progresif ini membawa Alaves terus eksis di kasta teratas Liga Spanyol. Mereka kini tentu berharap bisa lepas dari ancaman degradasi.
EL Glorioso saat ini bertengger di posisi ke-17 klasemen LALIGA 2024-2025, dengan kompetisi tinggal menyisakan empat pekan. Mereka terpisah tiga angka dari zona degradasi.
Hasil 0-0 yang didapatkan saat menjamu Atletico Madrid pada pekan ke-34 silam menjadi bukti tentang kengototan dan tekad kuat Alaves untuk memastikan sintas alias bertahan di LALIGA.
"Seperti yang sudah disampaikan oleh Alfonso, presiden klub, semua proyek ambisius yang ada di sekitar rumah ini adalah proyek-proyek yang tentunya dirancang untuk menjamin, pertama, masa depan, dan yang terpenting, keberlangsungan dalam olahraga di divisi utama Spanyol," ujar Victor Laguardia kepada para wartawan di Stadion Mendizorrotza, Sabtu (3/5/2025).
"Jadi, saya pikir ini adalah proyek-proyek yang sangat ambisius, dengan dedikasi tinggi untuk mewujudkannya. Ini bukan hal yang mudah bagi sebuah klub," ucap pria kelahiran Zaragoza itu.
"Faktanya, kami adalah salah satu dari sedikit klub yang memiliki jenis proyek seperti ini di sekitar sepak bola."
"Saya pikir ini adalah sesuatu yang patut disoroti dari klub ini, klub yang rendah hati, kecil, tetapi benar-benar memiliki visi besar ke depan untuk terus tumbuh, untuk memberikan kepada para pendukung hasil yang memang pantas mereka dapatkan. Saya pikir itu sangat penting di klub kami," ujar Victor Laguardia.
Tag: #alaves #klub #sederhana #bermimpi #besar #pantau #bakat #sampai #indonesia