Penerapan VAR di Liga 1: Infrastruktur Oke, SDM Jadi Kendala
Ilustrasi Ruangan Operator VAR (fifa.com)
16:42
25 Januari 2024

Penerapan VAR di Liga 1: Infrastruktur Oke, SDM Jadi Kendala

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menyebut proses penerapan teknologi video assistant referee (VAR) untuk BRI Liga 1 2023-2024 terkendala kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di saat infrastruktur telah terpenuhi.

Penerapan VAR di Liga 1 2023-2024 ini sejatinya telah direncanakan sejak awal musim. Namun, dalam prosesnya, PSSI ingin VAR bisa digunakan mulai Februari 2024 pasca jeda kompetisi di tengah Piala Asia 2023.

Ferry Paulus menjelaskan infrastruktur untuk menerapkan VAR baik yang terpasang permanen di stadion maupun lewat mobil khusus sudah terpenuhi. Namun, kualitas SDM dalam hal ini wasit menjadi kendala tersendiri yang mengancam penerapan VAR di Liga 1 bisa kembali mundur.

"Kalau sisi persiapan, sampai hari ini VAR sudah oke. Persiapan itu kan ada beberapa tahapan," kata Ferry Paulus saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

"Ini sudah masuk tahapan finalisasi, kalau dari segi infrastruktur itu kita tinggal membutuhkan dua sampai tiga minggu lagi karena ada sebagian, bukan kendala, ada sebagian modifikasi yang kita lakukan," tambahnya.

Ferry menjelaskan kendala penerapan VAR ada di wasit. Ia mengaku belum banyak wasit layak memimpin pertandingan dengan VAR.

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)

"Februari ini kita harusnya sudah oke. Hanya tahap terakhir, yang saya sampaikan tadi, kesiapan dari finalisasi training dari wasit. Ini bukan di ranah kita, tapi kita sama-sama suport dan liga berkeyakinan segala sesuatunya akan selesai," katanya.

"Jadi dua tahap tuh, fase di mana yang LIB punya itu semuanya clear, on the track. Kalau bicara dari prestasinya sudah selesai, tinggal di ujung, nih. Banyak kendala-kendala di negara-negara (baru) yang akan melaksanakan VAR dari SDM dan wasitnya."

"Saya belum dapat final update-nya, hanya memang kemarin dari angka saya enggak hafal, hanya dari sekian banyak yang dites, dievaluasi, itu baru 50 sampai 60 persen, jumlah itu apakah memadai atau enggak, saya sendiri belum dapat update dari PSSI," pungkasnya.

Ferry Paulus menambahkan bahwa VAR untuk Liga 1 nanti ada dua tipe. Pertama melekat permanen di stadion, lalu di dalam mobil.

Seperti diketahui, beberapa stadion home base klub Liga 1 akan menjalani proses renovasi sehingga untuk sementara VAR diletakkan di mobil supaya bisa berpindah-pindah.

"VAR Room ini kan ada dua tipenya, VAR Room yang di stadion, untuk saat ini karena ada beberapa stadion yang direnovasi, hanya ada lima stadion yang bisa permanen di situ," terang Ferry Paulus.

"Selebihnya kita sudah menyiapkan mobil VAN, itu yang akan jadi mobile VAR room, artinya itu tidak melekat di stadion, tapi itu menjadi pemilik stadion itu sendiri, katakan Persita (stadionnya) sedang direnovasi, dia akan migrasi ke stadion lain."

"Nah stadion-stadion itulah yang akan ada kendaraan-kendaraan yang mobile untuk bisa dipasang VAR Room, sementara kalau untuk kamera dan lain-lain itu semua standar. Itu kan memang ada di dalam tv broadcast, kemudian stadion sendiri punya infrastruktur."

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #penerapan #liga #infrastruktur #jadi #kendala

KOMENTAR